JAKARTA TODAY- Hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia menyimpulkan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dianggap paling pantas menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei tersebut dilakukan terhadap 1.220 responden di seluruh Indonesia. Survei dilakukan pada 17-24 September lalu.

“Di antara nama-nama yang dianggap paling pantas mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden, Ahok sedikit lebih unggul dibanding nama-nama lain,” ucap Burhanuddin di kantornya, Jakarta, Rabu (11/10).

Dua nama tersebut menduduki posisi teratas dalam survei yang dilakukan dengan dua pola berbeda.

Pertama, survei dilakukan dengan menyodorkan 16 nama calon wakil presiden pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Dari skala 0-40, Ahok meraih angka 16 diikuti Gatot dengan angka 10. Figur lainnya yaitu Walikota Bandung Ridwan Kamil (8), Menteri Keuangan Sri Mulyani (7), Wali Kota Surabaya (5), dan Kapolri Tito Karnavian (4).

BACA JUGA :  Menu Bekal dengan Telur Gulung Sayuran Andalan Keluarga Tercinta

Survei kedua dilakukan dengan hanya menyodorkan delapan nama figur yang cocok mendampingi Jokowi di Pilpres 2019. Hasilnya, Ahok kembali berada di urutan teratas dengan angka 17, diikuti Gatot dengan angka 14. Figur lain yang berada di bawah mereka adalah Ridwam Kamil (11), Sri Mulyani (9), Tri Rismaharini (8), dan Tito Karnavian (6). Ada pun skala survei ini menggunakan skala 0-35.

Saat disodorkan tiga nama saja, responden paling banyak memilih Gatot (25). Sementara Sri Mulyani (24), dan Tito Karnavian (12) berada di bawahnya.

Burhanuddin menganggap figur yang terkenal dengan berbagai cara sangat berperan dalam kenaikkan elektabilitas. Terkait sosok Ahok, Burhanuddin menilai Pilkada Jakarta merupakan faktor utama tingginya elektabilitas.

Meski Pilkada Jakarta merupakan pemilihan kepala daerah, kata Burhanuddin, namun kontestasi politik itu memberi efek hingga di tingkat nasional.

“Anies dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) termasuk Ahok, ketiga nama ini sudah menikmati publikasi secara gratis dari teman-teman (wartawan) saat Pilkada Jakarta,” kata Buhanuddin.

BACA JUGA :  Tambah Daya Ingat dengan 5 Minuman Ini, Bikin Lebih Fokus dan Produktif

Begitu pula dengan Gatot. Peningkatan elektabilitas Gatot yang pesat tidak lepas dari manuvernya dua pekan terakhir.

Burhanuddin menjelaskan, meski pandangan masyarakat ada yang menilai positif dan negatif dari manuver Gatot, namun mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu tetap diuntungkan karena semakin dikenal oleh khalayak luas.

“Orang enggak akan memilih kalau enggak dikenal. Kalau tingkat kedikenalannya naik, kemungkinan elektabilitasnya naik,” ujar Burhanuddin.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei untuk mencari pendamping Jokowi di Pilpres 2019 karena mantan Wali Kota Solo itu memiliki elektabilitas tertinggi sejauh ini.

Berdasarkan survei berskala 0-50, Jokowi menjadi figur yang meraih angka terbanyak jika pilpres dilakukan hari ini. Jokowi mendapat angka 34,2 disusul Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan angka 11,5.

“Jokowi sementara ini unggul dibanding Prabowo. meski dukungan ke Jokowi cenderung menguat, penambahan dukungan tersebut tidak meningkat dengan ekstrem,” tute Burhanuddin. (Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================

1 KOMENTAR