“Contohnya aja Vios, itu dikenakan 30 persen. Tapi Alpard yang harganya lebih mahal dari Vios hanya kena pajak 10 persen,” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara, beberapa waktu lalu.

Sepanjang tahu 2017, Jaguar mencatat penjualan kendaraannya di dalam negeri terus melambat dan turun setiap tahunnya.

“Mungkin kalau boleh saya bilang, penjualan turun sekitar 15-20 persen dalam setahun terakhir. Sementara kalau tahun sebelumnya saya tidak ingat,” ungkapnya.

Baginya, tahun 2013-2014 Jaguar mencatat performa penjualan tertinggi. Namun, lambat laun akibat tingginya pajak berimbas pada menurunnya angka penjualan.

“Karena trennya sangat tinggi di tahun 2013-2014. Tapi makin kesini, karena pajak naik berimbas pada sulitnya industri tumbuh sehingga menjadi melambat,” ucapnya.

Melalui kemunculan F-Pace, Jaguar mengaku optimis bisa meningkatkan angka penjualan. Targetnya, Jaguar bisa memasarkan satu hingga dua unit F-Pace per bulan.

“Jadi F-Pace ini SUV kami harpannya bisa naik. Cuma targetnya sih satu hingga dua unit sebulan lah. Secara rata-rata itu sudah oke banget,” ujarnya.

Namun begitu, Tommy mengaku optimis bisa menjual lima hingga enam unit F-Pace selama beberapa bulan terakhir di 2017. (Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================