JAKARTA- Imam Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Habib Muhsin Alatas, mengatakan pihaknya akan melakukan razia atau sweeping andai masih ada perusahaan-perusahaan yang memaksa karyawan beragama Islam menggunakan atribut bernuansa natal.

Sweeping pun akan dilakukan FPI bersama ormas Islam lain apabila kepolisian tidak menggubris aduan karyawan yang dipaksa menggunakan atribut natal. “Kalau sudah lapor tapi tidak ada tindak lanjut, ya mau tidak mau umat Islam yang akan bergerak,” ucap Muhsin, Selasa (19/12).

BACA JUGA :  Taktik Jitu dan Profesionalisme Ala Shin Tae-yong

Nantinya, kata Muhsin, FPI bersama ormas Islam lain akan menemui dan meminta pimpinan perusahaan yang bersangkutan untuk membuat pernyataan di atas materai. Pernyataan itu berisi komitmen untuk tidak memaksa karyawan beragama muslim menggunakan atribut natal.

Muhsin mengatakan, para pimpinan ormas Islam, termasuk FPI, senantiasa mengawasi perusahaan yang memaksa karyawan beragama muslim menggunakan atribut natal. FPI juga akan membuka pintu aduan tersebut. Namun, pihaknya tidak akan langsung melakukan sweeping begitu menerima aduan. Mereka akan mengarahkan karyawan yang bersangkutan ke kantor polisi sekitar perusahaan tempatnya bekerja. Jika polisi bergeming, maka pihaknya bersama ormas Islam lain akan bergerak. “Makanya polisi harus menindaklanjuti laporan masyarakat agar masyarakat senang dan bangga,” kata Muhsin.

============================================================
============================================================
============================================================