Ahmad Nur Fauzi melanjutkan bahwa dalam rakor tersebut dibahas mengenai adanya 5 metode pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan dilakukan secara lengkap melalui pendekatan area diseluruh kecamatan. Data luas tanaman padi dan palawija diperoleh dengan cara mendekatkan data luas panen, tanam dan puso berdasarkan peta luas baku lahan sawah (audit lahan) dengan menggunakan citra satelit. Dengan menggunakan system blok pengairan, Laporan petani kepada Kepala Desa, Banyaknya benih yang digunakan dan yang terakhir eye estimate (pandangan mata) berdasarkan luas baku.

BACA JUGA :  Bima Arya Sempatkan Tinjau Penataan Fasad Otista

Kepala Tata Usaha Unit Pasar Sukasari, Winda Eka menyampaikan ,bahwa pembahasan yang di jabarkan sangatlah bermanfaat yaitu survey data harus dilakukan secara cepat dan akurat, formulir survey yang memadai dan dibuat rangkap untuk back up, perlu teknik sampling meliputi pemilihan / koresponden yang jelas seperti 20 persen populasi untuk 3 per penjual/komoditi, waktu sampling (durasi dan deadline) periodic, alur pelaporan dan kewenangan info yang jelas, serta petugas survey/ numerator yang kompeten.

BACA JUGA :  Cemilan Rumahan dengan Donat Labu yang Sedang Viral Kelezatannya

“Harapannya semoga dengan materi yang sudah didapat dalam pelatihan ini adalah pendataan atau survey harga yang dilakukan di PDPPJ bisa lebih cepat dan akurat, karena data yang kami survey  sangatlah  berpengaruh terhadap inflasi di Kota Bogor,” tutup Winda. (Agus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================