BOGOR TODAY –  Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PDPPJ) Kota Bogor sangat mendukung dengan adanya program Pemerintah Kota Bogor dalam hal meningkatkan pemantauan dan pengendalian inflasi data pangan. Hal tersebut disampaikan oleh Ahmad Nur Fauzi, Bagian Sub Bagian Jasa Pemberdayaan Pedagang PD PPJ saat menghadiri rapat koordinasi capacity building  dengan tema kecepatan dan akurasi survey data pangan untuk peningkatan pemantauan dan pengendalian inflasi  di Bumi Gumati, Sukaraja (21- 22 Desember 2017).

Rakor yang di hadiri oleh 12 orang yang terdiri dari PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ), Dinas Ketahanan Pangan Kota Bogor, Disperindag Kota Bogor, dan Dinas Pertanian Kota Bogor. PD PPJ diwakili oleh Sub Bagian Jasa Pemberdayaan Pedagang dan para Kepala Tata Usaha Unit Pasar PDPPJ.

Sambutan rakor tersebut dibuka oleh Plt. Asperbangkesra, adapun materi yang disampaikan oleh BPS Kota Bogor yaitu simulasi metode dan SOP survey data pangan yang cepat dan akurat , dan materi yang disampaikan oleh BI Perwakilan Jawa Barat yaitu integrasi data pangan multi platform yang efektif dan efisien dengan e-Priangan.

BACA JUGA :  Cara Membuat Sayur Ketupat Betawi Pepaya Muda Anti Gagal

Ahmad Nur Fauzi, Bagian Sub Bagian Jasa Pemberdayaan Pedagang PDPPJ menyampaikan bahwa Dengan diadakan acara ini diharapkan masing-masing  SKPD terkait saling berkoordinasi dengan PDPPJ dan dilakukan sinkronisasi atas data pangan yang dimiliki, sehingga menghasilkan data pangan yang akurat & seragam serta dapat digunakan oleh semua SKPD & PDPPJ guna pengambilan satu kebijakan.

Ahmad Nur Fauzi melanjutkan bahwa dalam rakor tersebut dibahas mengenai adanya 5 metode pengumpulan data statistik pertanian tanaman pangan dilakukan secara lengkap melalui pendekatan area diseluruh kecamatan. Data luas tanaman padi dan palawija diperoleh dengan cara mendekatkan data luas panen, tanam dan puso berdasarkan peta luas baku lahan sawah (audit lahan) dengan menggunakan citra satelit. Dengan menggunakan system blok pengairan, Laporan petani kepada Kepala Desa, Banyaknya benih yang digunakan dan yang terakhir eye estimate (pandangan mata) berdasarkan luas baku.

BACA JUGA :  Benarkah Sakit Kepala Bisa Sembuh dengan Minum Teh? Simak Ini

Kepala Tata Usaha Unit Pasar Sukasari, Winda Eka menyampaikan ,bahwa pembahasan yang di jabarkan sangatlah bermanfaat yaitu survey data harus dilakukan secara cepat dan akurat, formulir survey yang memadai dan dibuat rangkap untuk back up, perlu teknik sampling meliputi pemilihan / koresponden yang jelas seperti 20 persen populasi untuk 3 per penjual/komoditi, waktu sampling (durasi dan deadline) periodic, alur pelaporan dan kewenangan info yang jelas, serta petugas survey/ numerator yang kompeten.

“Harapannya semoga dengan materi yang sudah didapat dalam pelatihan ini adalah pendataan atau survey harga yang dilakukan di PDPPJ bisa lebih cepat dan akurat, karena data yang kami survey  sangatlah  berpengaruh terhadap inflasi di Kota Bogor,” tutup Winda. (Agus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================