BOGOR TODAY- Walikota Bogor Bima Arya telah menemukan calon pasangannya untuk Pilwalkot Bogor 2018. Dia menggandeng Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi KPK Dedie A Rachim. Kepastian duet tersebut terkonfirmasi dari pihak Bima Arya, Deddie dan pimpinan KPK. Bima Arya dan Deddie belum mau mengungkap lebih jauh karena menunggu pernyataan dari KPK. Adapun pimpinan KPK menyatakan Deddie saat ini sedang mengurus pengunduran dirinya dari KPK.

“Sebelumnya Pak Deddie sudah memberi tahu dan pamit kepada pimpinan. Mungkin hari-hari ini sudah mempersiapkan administrasi pengundurannya. Pemberhentian pegawai atas permintaan sendiri, kan boleh. Sebelumnya sudah banyak yang melakukan,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo saat dikonfirmasi mengenai pengunduran diri Deddie untuk maju di Pilwalkot Bogor, Jumat (29/12/2017).

BACA JUGA :  Jaro Ade Kantongi 10 Nama Pendamping di Pilkada 2024

Adapun Deddie yang dikontak pagi ini juga menyatakan bahwa dia masih fokus untuk mengurus pengunduran diri dari KPK. “Masih dalam proses pengunduran diri, nanti kalau dari lembaga udah komen nanti saya lebih enak jawabnya, karena saya masih di sini (KPK). Artinya saya harus tempuh beberapa langkah, mengundurkan diri meski aturannya berhenti sementara, tapi karena saya masih di KPK jadi sebaiknya saya nggak ngomong dulu. Secara verbal saya sudah sampaikan,” kata Deddie.

Sama seperti Deddie, Bima Arya juga belum mau berkomentar panjang. Dia menunggu KPK memberikan penjelasan terlebih dahulu. “Biar KPK bicara dulu, saya sampaikan siang ini,” tandasnya.

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng
Dihubungi BOGOR TODAY, Bima Arya mengaku pilihannya tidak akan salah. “Bismillah saja. Semoga ini jadi yang terbaik buat Kota Bogor,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan, surat pengunduran diri Didie sudah masuk ke bagian SDM KPK sejak 27 Desember 2017. Saut mengaku tak keberatan Didie meninggalkan KPK dan mengikuti kontestasi politik. Menurut dia, di manapun berada, kader KPK harus siap mengisi posisi strategis sekaligus menjadi agen perubahan. “Harus siap diminta siapapun dan lembaga apapun di negeri ini utk mempercepat perubahan,” kata Saut.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================