Agung meminta KPUD Kabupaten Bogor aga bersikap obyektif dan netral, mengingat dua kubu masing – masing mengklaim kemenangan dengan hasil penghitungan yang di lakukan diinternal tim. ”
“Saat ini zaman canggih penghitungna suara dilakukan di komputer, namun yang di belakang komputer itu tetap manusia dna tidak menutup kemungkinan kecurangan itu dilakukan. Untuk itu,saya minta kepada tim pemenangan dan partai koaliis kawal hingga tuntas,” pungkasnya.
Sementara itu, calon bupati Bogor, Jaro Ade meyakini dewi Fortuna masih berpihak padanya, meski kubu sebelah (pasangan Ade Yasin – Iwan Setiawan HADIST, red) sudah mendeklarasikan diri unggul diatas pasangan JADI dengan perolehan suara 41,10 persen untuk HADIST dan Jaro Ade mendapat 38,72 persen.
“Boleh – boleh saja mengklaim, tapi penentuan pemenang yang sah akan diumumkan saat pleno KPUD. Kita tunggu dan harus hormati aturan,” ucap Jaro Ade. (Iman R Hakim)