Sedangkan, yang berkadar purin sedang adalah tuna, ikan cod, ikan mas, ikan pecak, kakap, salmon, serta seafood seperti tiram, lobster, kepiting dan udang.
3.  Produk susu tinggi lemak
Susu tinggi lemak seperti whole milk atau full cream, serta produk sampingannya seperti keju juga tinggi kandungan purin. Sebaliknya, konsumsi susu skim dan produk susu rendah atau bebas lemak (keju maupun yoghurt) tergolong rendah purin sehingga cenderung aman dikonsumsi.
4.  Sumber makanan nabati
Beberapa jenis sayuran seperti jamur, asparagus, kembang kol, lentil, kacang-kacangan, polong-polongan, dan bayam berkadar purin sedang dan konsumsinya dibatasi tidak lebih dari 2 porsi, atau 1 cangkir mentah atau ½ cangkir matang, per minggu. Meski demikian, penelitian terbaru membuktikan bahwa konsumsi sayuran ini tidak meningkatkan kadar asam urat.
5.  Makanan tinggi gula
Metabolisme gula memang tidak menghasilkan purin. Namun, makanan tinggi gula sederhana seperti roti tawar putih, produk roti komersil, cake, kue-kue kering, produk minuman kemasan dan minuman bersoda khususnya yang mengandung high-fructose corn syrup dapat meningkatkan kadar asam urat.
6.  Alkohol
Minuman beralkohol, khususnya bir dan minuman beragi, sangat tinggi purin. Sedangkan, liquor dan wine berkadar purin sedang dan karenanya masih bisa dikonsumsi dalam batas wajar.
Dengan membatasi makanan yang mengandung purin, diharapkan kadar asam urat di dalam tubuh Anda bisa terjaga di rentang normal: 2,4–6 mg/dL untuk wanita, dan 3,4–7 mg/dL untuk pria. Kombinasikan diet rendah purin dengan perilaku hidup sehat, olahraga secara rutin dan teratur, serta menjaga berat badan ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga dengan baik. (net)