Egi menilai langkah tersebut membuka harapan baru solusi persoalan angkutan tambang di Jalan Raya Parungpanjang yang telah menimbulkan dampak negatif bagi masyakarat.
“Hari ini kita sudah melakukan dialog cukup hangat antara gubernur dengan perwakilan masyarakat Parungpanjang, Rumpin, Tenjo, Cigudeg, ada perwakilan guru, seniman, pengusaha tambang, transporter, semuanya sudah di dengar oleh Gubernur,†ujarnya.
Dari perbincangan tersebut, masing-masing perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Gubernur, yang intinya agar ada solusi konkret untuk mengakhiri penderitaan warga akibat lalulintas angkutan tambang.
“Saya selaku anggota DPRD Kabupaten Bogor sangat mengapresiasi poin-poin tahapan kerja yang diberikan oleh Gubernur ini memberikan harapan bagi masyarakat di Bogor Barat terkait masalah angkutan tambang,†katanya.
Dalam diskusi tersebut, menginginkan adanya solusi jangka panjang yakni dibangunnya jalan khusus untuk angkutan tambang. Adapun solusi jangka menengah, harus ada aturan yang tegas untuk membatasi ukuran dan muatan angkutan yang boleh melintas. “Kalau solusi jangka pendek ya pengaturan jam tayang yang sudah disepakati oleh masyarakat itu,†katanya.
Hasil musyawarah terakhir, pembatasan jam tayang dimulai pukul 06.00 sd 10.00 dan pukul 16.00 sampai dengan 20.00. sedangkan di hari Minggu, jam tayang mulai pukul 06.00 sampai 14.00 dan pukul 16.00 sampai 20.00. (Iman R Hakim)