Egi menilai langkah tersebut membuka harapan baru  solusi persoalan angkutan tambang di Jalan Raya Parungpanjang yang telah menimbulkan dampak negatif  bagi masyakarat.

“Hari ini kita sudah melakukan dialog cukup hangat antara gubernur dengan perwakilan  masyarakat Parungpanjang, Rumpin, Tenjo, Cigudeg, ada perwakilan guru, seniman,  pengusaha tambang, transporter, semuanya sudah di dengar oleh Gubernur,” ujarnya.

Dari perbincangan tersebut, masing-masing perwakilan masyarakat menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Gubernur, yang intinya agar ada solusi konkret untuk mengakhiri penderitaan warga akibat lalulintas angkutan tambang.

BACA JUGA :  Konsumsi Ini Sebelum Tidur, 3 Minuman Penghancur Lemak Perut

“Saya selaku anggota DPRD Kabupaten Bogor sangat mengapresiasi poin-poin tahapan kerja yang diberikan oleh Gubernur ini memberikan harapan bagi masyarakat di Bogor Barat terkait masalah angkutan tambang,” katanya.

Dalam diskusi tersebut, menginginkan adanya solusi jangka panjang yakni dibangunnya jalan khusus untuk angkutan tambang. Adapun solusi jangka menengah, harus ada aturan yang tegas untuk membatasi ukuran dan muatan angkutan yang boleh melintas. “Kalau solusi jangka pendek ya pengaturan jam tayang yang sudah disepakati oleh masyarakat itu,” katanya.

BACA JUGA :  Pimpin Upacara Hari Otonomi Daerah ke-28, Sekda Kota Bogor Sampaikan Pesan Mendagri

Hasil musyawarah terakhir, pembatasan jam tayang dimulai pukul 06.00 sd 10.00 dan pukul 16.00 sampai dengan 20.00. sedangkan di hari Minggu, jam tayang mulai pukul 06.00 sampai 14.00 dan pukul 16.00 sampai 20.00. (Iman R Hakim)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================