Di rumah sakit itu, Bima Arya bertemu dengan korban yang masih terbaring lemah. Kepada Bima, AI membenarkan kronologis dugaan kekerasan yang diterima dirinya yang tersebar melalui pesan berantai itu. Bahkan, orang tua korban menyatakan hasil medis menunjukan bahwa ada memar dibagian perut akibat pukulan. Pukulan yang diterima AI diduga sebagai bentuk paksaan kakak kelasnya untuk mengikuti sebuah ajang kompetisi di bidang olahraga yang melibatkan banyak suporter.

BACA JUGA :  Resep Membuat Donburi Ayam Krispi untuk Menu Makan Andalan Keluarga

“Kami beri kesempatan kepolisian untuk mendalami dugaan ini. Kekerasan ini sebagai potret besar bangsa yang harus lebih di antisipatif untuk tidak mengarah kepada kondisi militansi berlebihan. Tapi dalam kasus ini belum jelas, didalami dulu. Keterangan harus di cocokan. Pengakuan korban menceritakan kronologisnya seperti itu. Kita tunggu hasil penyelidikan kepolisian,” jelasnya.

BACA JUGA :  Rangkaian HUT RSUD Leuwiliang ke-14 Penuh Berkah

Bima meminta semua pihak harus tetap menjaga kebersamaan. Dirinya juga menyatakan akan melakukan evaluasi secara menyeluruh, termasuk kepada panitia acara kompetisi basket pelajar. (Hendi)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================