CIBINONG TODAY – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tidak ambil pusing meski ada potensi pendapatan daerah dari dari Pesta Rakyat Bogor (PRB) yang menembus angka hingga miliaran rupiah, dari penyewaan stan yang dibandrol dengan harga mulai dari harga Rp4-Rp10 juta di area Stadion Pakansari yang tidak masuk kas daerah Kabupaten Bogor.

Bukan  hanya stan, peng­unjung yang ingin menda­tangi lokasi PRB pun di­patok Rp5.000 per orang ditambah biaya parkir kendaraan. Meskipun jika dikalku­lasikan dari seluruh stan dan pengunjung bisa mencapai di atas Rp2 miliar lebih, poten­si itu tak dimanfaat­kan Pemkab Bogor melalui dinas

Bukan cuma potensi penda­patan yang hilang, ketidakny­amanan penyewa stan yang hanya dijanjikan angin surga oleh panitia PRB maupun EO tidak digubris sama sekali panitia yang diduga hanya me­mentingkan uang semata. Pengakuan ini didapatkan dari beberapa penyewa stan yang kecewa bukan kepalang. Bahkan, ada yang ingin memperkarakan permasalahan ter­sebut ke pihak berwajib.

BACA JUGA :  Laga Penentuan Timnas Indonesia vs Yordania di Piala Asia U-23 2024

“Kami sudah sewa mahal, dijanjikan listrik dan air, tapi hingga kini belum juga terealisasi,” keluh pedagang yang enggan namanya dikorankan saat ditemui wartawan koran ini, kemarin.

Janji-janji manis panitia ke­pada pedagang ternyata angin surga belaka. Pantauan Metropolitan di lokasi, banyak sampah berceceran di lokasi PRB dan yang membersihkan tetap dinas terkait.

Ketika dikonfirmasi, Sekreta­ris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Adang Suptandar, menga­kui jika uang dari penyewaan stan dan karcis hingga parkir pengunjung PRB memang tidak masuk pendapatan daerah dan murni ke panitia. “Sebab, untuk acara PRB itu teknisnya ada di dinas terkait yaitu Dispora dan Dinas UMKM Kabupaten Bogor,” katanya. Untuk itu, Adang pun mengarahkan wartawan agar mengonfirmasi permasalahan ini ke dinas terkait.

BACA JUGA :  Halmahera Barat Maluku Utara Diguncang Gempa Bumi M 3,3

Lalu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bogor, Rony Sukmana, menjelaskan, soal stan yang disewakan di PBR sebelumnya tidak masuk ke APBD dan dirinya melem­parkan permasalahan ini ke EO maupun panitia PRB. “Sila­kan tanya ke pihak EO yang mengelola pesta raya tersebut,” katanya singkat.

Menanggapi hal tersebut, Ko­misi III DPRD Kabupaten Bogor, Junaidi Syamsuidin, mengaku akan menindaklanjuti perma­salahan tersebut. Apalagi, ada dugaan miliar potensi penda­patan daerah dari PRB yang raib dan seharusnya masuk ke penda­patan daerah. “Kami akan mem­pelajari permasalahan ini terle­bih dulu, karena diduga PRB ini malah merugikan pemkab,” tegasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================