Kedua, menanamkan rasa malu. Jangan biasakan anak-anak, walau masih kecil, bertelanjang di depan orang lain; misalnya ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya. Pembiasaan menanamkan rasa malu akan membantu anak dalam menjaga dan memelihara kehormatannya. Anak yang sudah mulai memahami hal ini, tidak akan BAB dan BAK di tempat terbuka, menukar pakaian di hadapan orang lain, dan sebagainya.

Ketiga, menanamkan jiwa maskulinitas dan jiwa feminitas. Islam menghendaki agar laki-laki memiliki kepribadian maskulin dan perempuan memiliki kepribadian feminim. Rasul SAW melarang laki-laki dan perempuan menyerupai lawan jenisnya, “Nabi SAW melaknat laki-laki yang berlagak wanita dan wanita yang berlagak meniru laki-laki” (HR. al-Bukhari) Sejak dini anak harus dibiasakan berpakaian dan bermain sesuai jenis kelaminnya.

BACA JUGA :  Menu Simple dengan Tumis Pakcoy Wijen yang Sedap Bikin Ketagihan

Keempat, mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata (ghadul bashar). Tertarik dengan lawan jenis merupakan salah satu manifestasi adanya naluri mempertahankan jenis pada diri manusia. Naluri ini muncul ketika mendapat rangsangan dari luar, salah satunya melalui pandangan. Bila pandangan tersebut dibiarkan bebas lepas tanpa kendali, bukan tak mungkin jika nantinya anak akan melihat sesuatu yang diharamkan yang berakibat pada perilaku seksual menyimpang. Nabi bersabda, “Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki. Jangan pula perempuan melihat aurat perempuan. Janganlah seorang laki-laki tidur dengan laki-laki dalam satu selimut. Jangan pula perempuan tidur dengan perempuan dalam satu selimut.” (HR. Muslim)

Kelima, mendidik anak agar tidak ikhtilât dan khalwat. Ikhtilât adalah bercampur-baurnya laki-laki dan perempuan bukan mahram tanpa adanya keperluan yang diperbolehkan syara. Khalwat adalah jika seorang laki-laki dan wanita bukan mahram-nya berada di suatu tempat sepi, hanya berdua saja. Ikhtilat maupun khalwat keduanya merupakan perantara bagi terjadinya perbuatan zina.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Demikianlah beberapa hal mendasar terkait pendidikan seks yang penting untuk ditanamkan pada anak sejak usia dini untuk menangkal penyebaran virus LGBT. Pendidikan seks sejak dini akan mempermudah anak dalam mengembangkan potensi dirinya, meningkatkan kepercayaan diri, memiliki kepribadian yang sehat, penerimaan diri yang positif serta pertahanan diri dari virus berbahaya semisal LGBT. Yang terpenting, pendidikan seks sejak dini akan mengarahkan mereka menjadi manusia yang bertanggung jawab atas hidupnya sebagai hamba Allah yang taat. Wallahu’alam. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================