Sehingga pada 2017 program swasembada jagung bisa tercipta. Tercatat, produksi jagung pada 2015 defisit dengan ditandai impor jagung 3,6 juta ton.

Beranjak 2016 impor jagung tinggal 1,3 juta ton. Puncaknya pada 2017, ketika Indonesia mengalami swasembada untuk komoditas jagung. Catatan positif itu lah yang ingin dipertahankan pada 2018 dan 2019.

BACA JUGA :  Modus Sembuhkan Kesurupan, Guru Silat di Sampang Cabuli Muridnya

Maka itu, kata dia, APJI ingin membantu pemerintah mempertahankan swasembada untuk komoditas jagung. Selain itu, upaya mempertahankan swasembada jagung itu perlu dibantu semua pihak, terutama para kubu yang bertarung dalam Pilpres 2019.

“Kita sepakat mensukseskan Pemilu di 2019 ini dengan damai dan adil. Karena kalau pemilu tidak damai, iklim usaha di pertanian juga tidak bisa kondusif,” paparnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Goreng Madu yang Praktis dan Lezat

Dia melanjutkan, lapangan pekerjaan nanti juga bisa tidak fokus kepada usaha tani dan pasar akan terombang-ambing jika Pemilu tidak damai. “Sehingga kami dari petani jagung Indonesia sepakat siap mensukseskan Pemilu 2019 dengan damai dan adil,” pungkasnya. (Net)

 

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================