CIBINONG TODAY – Rumah Sakit (RS) swasta di wilayah Bogor Raya, tidak akan ikut latah seperti di daerah lain menyediakan ruang perawatan khusus calon anggota legislative (Caleg) yang mengalami depresi atau stress di Pemilu 17 April mendatang.

“Asosiasi Rumah Sakit Swasta Seluruh Indonesia (ARSSI) cabang Bogor Raya, sampai detik ini tidak menyiapkan ruangan khusus Caleg depresi. Kami akan mengoptimalkan ruangan dan tenaga medis yang ada untuk merawat mereka, khususnya dari sisi mental atau kejiwaan,” kata Kepala Divisi Humas ARSSI Jani Ginting, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/3/2019).

Jani mengatakan, sebagai wadah atau tempat berhimpunnya seluruh pengelola RS swasta di Bogor Raya, setiap ada perkembangan atau terobosan baru yang menyangut pelayanan pasti akan diinformasikan, tapi sampai sekarang tidak ada satupun RS swasta yang mengabarkan akan membuka ruang dan tenaga medis khusus untuk merawat Caleg deprsi.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kalah dari Iraq 2-1, Ini Kata Pelatih Shin Tae-yong

“Kalau untuk di daerah lain sudah ada, salah satunya di Provinsi Sulawesi Selatan. ARSSI tidak memiliki hak untuk melarang RS membuka ruang perawatan khusus bagi Caleg depresi, karena itu sepenuhnya hak dari mereka, apalagi kalau pengelola memiliki ketersedian ruangan dan tenaga medis yang cukup,” ujarnya.

Sebagai informasi, salah satu rumah sakit swasta di Sulawesi Selatan, kini sedang mempersiapkan ruangan khusus stress atau mengalami gangguan jiwa, karena gagal terpilih jadi anggota legislatif. Rumah sakit tersebut bahkan melakukan renovasi khusus untuk perawatan caleg depresi.
RS swasta di Bogor, kenapa tak menyediakan ruangan khusus untuk merawat Caleg depresi, kata mantan ketua umum Forum Wartawan Harian Bogor (FWHB) periode pertama itu, bukan rumah sakit swasta tidak melayani pasien yang menderita penyakit gangguan kejiwaan.

BACA JUGA :  Hasil Pertandingan Thomas Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia vs India 4-1

“Sejumlah rumah sakit swasta memiliki tim medis yang siap menangani penyakit seperti itu, jadi para penderita, tidak hanya Caleg depresi, tapi juga masyarakat umum dapat memilih tempat pelayanan kesehatan sesuai pilihan mereka,” tutupnya.

Fenomena Caleg depresi, lantaran gagal terpilih terjadi pada era Pemilu 2014 lalu, penyebab depresi yang dialami seorang Caleg beraneka ragam, diantaranya harapan mendulang suara besar, ternyata saat penghitungan suara tidak sesuai dengan harapan, padahal jauh sebelumnya mereka gencar bersosialisasi, bahkan dengan mengeluarkan materi yang tak sedikit. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================