Total 40 anak yang tewas di dua kota itu, sebut UNICEF, merupakan warga negara Sri Lanka.

UNICEF dalam laporannya juga mengonfirmasi lima anak lainnya yang berkewarganegaraan asing, tewas dalam serangan bom di Sri Lanka. Lokasi tewas maupun asal kewarganegaraan anak-anak yang tewas itu tidak disebut lebih lanjut.

Dilaporkan juga bahwa 20 anak-anak dilarikan ke rumah sakit usai serangan bom mengguncang Colombo pada Minggu (21/4) waktu setempat. Empat anak di antaranya dilaporkan masih menjalani perawatan intensif.

BACA JUGA :  Mulai Hari Ini, Hery Antasari Resmi Jadi Pj Wali Kota Bogor

Hingga kini belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas rentetan bom yang mengguncang delapan lokasi berbeda di Sri Lanka pada Minggu (21/4) waktu setempat. Kepolisian Sri Lanka telah menangkap 40 tersangka yang sebagian besar warga Sri Lanka.

Para penyidik Sri Lanka meyakini sedikitnya ada tujuh pengebom bunuh diri yang melakukan pengeboman itu. Dalam pernyataan terbaru di hadapan parlemen Sri Lanka, Wakil Menteri Negara Urusan Pertahanan, Ruwan Wijewardene, mengungkapkan bahwa indikasi awal menunjukkan serangan bom saat perayaan Paskah di Sri Lanka merupakan balasan atas teror dua masjid di Christchurch, New Zealand, pada Maret lalu.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Ini Dia Manfaat Okra untuk Diet Turunkan BB

Wijewardene juga menyebut militan lokal di Sri Lanka, Jamaah Tauhid Nasional (NTJ), kelompok militan lokal, JMI, diduga bertanggung jawab atas rentetan bom itu. NTJ dicurigai mendapat bantuan dari jaringan internasional dalam melancarkan aksinya. Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena akan menemui para diplomat asing di Colombo untuk meminta bantuan internasional. (net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================