SOLO TODAY – Pelaut yang tangguh tak muncul dari ombak yang tenang. Barangkali peribahasa tersebut tepat disematkan kepada Ananda Hafidh Rifa’i Kusnanto siswa SMAN 4 Surakarta yang berhasil meraih nilai sempurna dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Ditengah keterbatasan kondisi ekonomi keluarga, Hafidh tampil sebagai peraih nilai 100 pada empat mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Fisika.

“Tidak menyangka, kaget dan terharu. Lebih-lebih saya sama sekali tidak ikut bimbingan belajar,” ungkap Hafidh, Selasa (14/5/2019). Hafidh hanya memprediksi akan mendapatkan nilai 80 hingga 85 dalam UN.

Pria setinggi 160 sentimeter ini mengatakan, kunci meraih nilai sempurna adalah dengan tidak sekadar menghafal. “Selalu pahami konsepnya,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pemuda di Bogor Nekat Lawan 3 Perampok Usai Mobilnya Dicuri

Selain menjadi peraih nilai sempurna dalam UN, Hafidh saat ini tengah mempersiapkan diri mewakili Indonesia menghadapi olimpiade sains tingkat internasional di Hungaria pada Agustus 2019 mendatang. Sebelumnya, ia telah berhasil memenangi medali perak di bidang astronomi dalam Olimpiade Sains Nasional pada tahun 2017.

Hafidh merupakan putra pertama dari empat bersaudara. Ayahnya, Ahmad Kusnanto meninggal sejak 2016. Sedangkan ibunya, Supadmi bekerja menjual mainan untuk menghidupinya dan ketiga adik-adiknya.

“Ibu selalu berpesan, saya adalah anak laki-laki pertama. Saya yang menjadi harapan, itu yang membuat saya semangat,” tutur Hafidh.

BACA JUGA :  Cemilan Lezat ala Rumahan, Ini Dia Resep Donat Panggang Oreo Kesukaan Anak

Sejak saat itu, lelaki kelahiran 11 Oktober 2001 tersebut bertekad mengubah keadaan ekonomi keluarga. Melalui prestasinya, Hafidh mendapatkan beasiswa pendidikan semenjak awal kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA).

Untuk jenjang pendidikan lebih lanjut, Hafidh mengatakan, dirinya telah diterima di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta jurusan Teknik Elektro. “Diterima melalui jalur bidikmisi, sehingga dibebaskan biaya pendidikan,” kata Hafidh.

Dibalik cita-citanya menjadi seorang insinyur, Hafidh memiliki harapan mulia. “Ingin mengangkat derajat keluarga dan membahagiakan orang tua,” kata dia. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================