CIBINONG TODAY – Tak hanya di pusat persaingan Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga terjadi di daerah. Di Kabupaten Bogor, dua partai yang diketahui memiliki ‘tensi’ cukup tinggi dalam Pemilu 2019, juga memanas.

Dalam kasus Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019, Partai Gerindra mendapatkan 14 kursi DPRD dan berhak memiliki satu kursi pimpinan, yakni Ketua DPRD. Sedangkan PDIP, harus menelan pil pahit merosot dan meninggalkan kursi Wakil Ketua DPRD di Kabupaten Bogor setelah hanya mendapatkan enam (6) kursi.

BACA JUGA :  Tega, Suami di Tuban Cekik Istri hingga Tewas, Diduga usai Cekcok

Politisi PDIP Kabupaten Bogor, Saptariani mengatakan, menurunnya suara partai tak lepas dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Padahal, di pemilu sebelumnya, partainya mendapatkan tujuh (7) kursi dan berhak atas satu kursi pimpinan di DPRD Kabupaten Bogor.

“PDIP sedang mengalami ujian berat. Dari 7 kursi di Kabupaten Bogor, kini 6 kursi. Dari sebelumnya punya pimpinan, sekarang tidak,” ujar Sapta kepada wartawan.

Menurut Sapta, kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bagi PDIP di Kabupaten Bogor ke depannya. Maka semua elemen harus lebih solid dan bekerja lebih keras lagi untuk memaksimalkan perolehan suara di hajatan demokrasi yang akan datang.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Pimpin Apel Perdana, Ini Arahan Hery Antasari ke ASN

Meski begitu, Sapta tetap bersyukur dalam kontestasi Pilpres, Joko Widodo-Ma’ruf masih mendapatkan hati dari rakyat di Indonesia dan dinyatakan menang sebagai Presiden RI terpilih.

“Tapi saya bersyukut di Pilpres kita tetap menang, presiden kita menjadi juara di Indonesia. Lagi pula politik itu kan memang dinamis. Jadi ke depannya kita harus lebih solid,” imbuhnya. (Firdaus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================