Melalui Ponpes Ar Raudhoh ini nantinya diharapkan mampu mencetak generasi muda yang terpelajar serta semangat membaca kitab guna menyebarkan ajaran ulama’ salaf  dan agar mereka mampu membuat serta menyampaikan materi dakwak ditengah masyarakat dalam berbagai macam acara, sebagai upaya kaderisasi dari guru-guru mereka.

Menurut Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf memasuki tahun ke 2, bertambah pula jumlah santri Ponpes Ar Raudhoh, bahkan ada yang berasal dari luar pulau Jawa seperti Maluku, Jambi, dan Batam. Beliau menambahkan syarat untuk menjadi santrinya sangat mudah, yaitu: Terdapat 15 kuota bagi yatim/piatu, atau tidak mampu, 10 kuota bagi umum, laki-laki berusia kurang dari 13 tahun, semangat belajar, mandiri, mematuhi peraturan Ponpes, bisa baca tulis Al Qur’an dan lulus tes masuk.

BACA JUGA :  Lauk Sehat Rendah Lemak dengan Ikan Kukus Asam Pedas

Di tempat terpisah Pemerhati Pendidikan Kota Bogor Heru B Setyawan sangat apresiasi dengan apa yang dilakukan oleh Habib Mahdi Bin Hamzah Assegaf, yaitu dengan menggratiskan seluruh santrinya. Heru menambahkan,” Saya tidak kaget Habib Mahdi melakukan hal ini, karena Beliau terkenal sebagai seorang Habib yang dermawan,” ujar laki-laki yang juga jamaah Syam Mania ini. (*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================