PALEMBANG TODAY – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi musim hujan di Provinsi Sumsel baru akan dimulai pada pertengahan Oktober 2019 berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer.

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang Nuga Putrantijo mengatakan prediksi tersebut bisa saja lebih cepat jika terjadi dinamika atmosfer yang mempengaruhi arah angin.

“Akan tetapi potensi awan di Sumsel masih relatif kecil atau tipis, jadi belum ada indikasi hujan. Dinamika atmosfer di Sumsel saat ini masih terpantau normal, yakni musim kemarau dengan indikasi tidak adanya el nino dan la nina. Kemudian interaksi angin Indonesia dan Afrika juga masih terpantau normal,” ujarnya, Rabu (18/9/2019).

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Resmi Operasionalkan Kantong Parkir Angkutan Tambang Sekaligus Berlakukan Jam Operasional Kendaraan Angkutan Barang Khusus Tambang

Indikasi tersebut didukung dengan adanya perubahan dinamika atmosfer yang signifikan. Yakni suhu muka laut di Indonesia cenderung dingin, menyebabkan uap air intensitasnya kecil dengan potensi angin masih cukup kencang di atmoser, sehingga awan tidak terjadi dan membuat potensi hujan kecil.

Selain itu, arah angin masih dominan dari arah tenggara Australia yang saat melewati garis khatulistiwa akan berbelok ke tekanan rendah di atmosfer Filiphina dan Jepang, akibatnya uap air dari Sumsel tertumpuk di sekitar Filipina dan Jepang.

BACA JUGA :  Percepat Turunkan Angka Stunting Pemkab Bogor Ikuti Aksi Geber Sobat SiJuMo dan Jamillah

“Prediksi kami pertengahan Oktober awal musim hujan, tapi kami masih perhatikan dinamika atmosfernya, mudah-mudahan hujan turun tidak terlalu lama lagi di Sumsel,” ujarnya.

Namun saat ini matahari sudah bergerak mendekati garis khatulistiwa, jika matahari berada tepat di garis tersebut maka terjadi musim pancaroba.

“Bila matahari sudah melewati garis khatulistiwa menuju selatan belahan bumi maka pergerakan uap air akan berubah dari Filipina ke Sumsel,” jelasnya. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================