Halim menyinggung beberapa kelemahan pada STNK yang digunakan saat ini. Salah satunya materialnya yang tidak tahan air. “Kemudian pencatatan dan penyimpanan data masih dilaksanakan secara manual sehingga membutuhkan waktu lama,” tuturnya.
Selain itu, STNK dalam bentuk lembaran surat panjang sangat rentan hilang dan mudah rusak. “Dan juga rentan dipalsukan,” ucapnya.
Adapun STNK elektronik ini nantinya akan berbentuk seperti kartu elektronik, sama halnya dengan Smart SIM, yang sudah di-launching pada September 2019. STNK elektronik ini memiliki kelebihan, salah satu keutamannya yang menonjol adalah terdapat chip pada kartu STNK tersebut.
“Banyak kelebihannya, mudah-mudahan bisa dianggarkan pada 2020 nanti sehingga nanti bisa kita launching pada 2021,” tandasnya. (Amanda/PKL/net)