SUMENEP TODAY – Setiap guru tentu berkeinginan menyenangkan muridnya. Berbagai macam cara mereka lakukan, seperti rekreasi saat bersamaan dengan kegiatan olahraga di sekolah. Namun, terkadang keinginan untuk menggembirakan siswanya tiba-tiba berubah menjadi petaka.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, Madura. Sebanyak 23 siswa SDN Aenganyar tengah berekreasi sekaligus berolahraga dengan mendatangi tempat wisata pantai daerah setempat. Namun, saat sejumlah siswa berenang di pantai, tiba-tiba tiga siswa terseret arus ke tengah laut.

Seketika situasi pun berubah, dari semula ceria menikmati indahnya wisata Pantai Sembilan, menjadi panik dan riuh. Sang guru melihat tiga muridnya terseret arus. Lantas guru itu langsung minta pertolongan kepada pengunjung yang kebetulan sedang berenang di pantai itu.

Namun, derasnya arus tak bisa membuat pengunjung lain memberikan pertolongan karena khawatir juga terseret arus.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Pria dalam Sumur di Padang Pariaman, Ada Luka Bagian Kepala

“Waktu kejadian ada mahasiswa yang sedang berenang dan hendak menolong tiga siswa itu. Karena arus deras, mereka tidak dapat menyelamatkan siswa itu,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Beberapa Bulan Lalu

Widi menjelaskan, Beberapa Bulan Lalu,sekitar pukul 08.00 Wib rombongan siswa-siswi SDN Aenganyar berangkat dari sekolahnya menuju wisata Pantai Sembilan yang terletak di Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, dalam rangka olahraga bersama sambil lalu rekreasi. Kemudian salah satu guru menyusul rombongan itu untuk mengawasi muridnya.

Setelah sampai di lokasi pantai, para siswa punya inisiatif berenang meski tidak ada agenda berenang. Namun, guru tak melarang, asalkan berenang tidak boleh terlalu ke tengah. Kegiatan siswanya itu pun tetap diawasi guru.

“Tak begitu lama, terlihat tiga siswa berenang ke tengah dan jauh dari temannya yang dipinggir. Guru itu minta tolong ke mahasiswa yang kebetulan berenang juga, tapi tidak bisa menjangkau lantaran arus sangat deras,” ucap Widi.

BACA JUGA :  Mengaku Kerasukan, Ibu Kandung di Kupang NTT Potong Tangan Balita 3 Tahun

Tiga siswa yang terseret arus semakin jauh ke tengah, sehingga petugas wisata pantai itu bergegas menyalakan speed boat dan mencari tiga siswa tersebut. Tak berselang lama, tiga siswa berhasil dievakuasi, sayang dua di antaranya ditemukan meninggal dunia, sedangkan satu siswa selamat dan langsung dibawa ke Puskesmas untuk segera mendapatkan pertolongan.

Siswa yang meninggal dunia dalam insiden itu bernama, Bintang Ramadhan Andarin (11) dan Refendi Febrianto (12). Sementara Ismail (11), siswa yang juga terseret arus, ditemukan dalam keadaan selamat dan masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Kecamatan Giligent Seperti Yang Di Kutip Liputan6.Com. (Viana/Pkl/Net)

 

 

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================