Pada Desember 2018, seekor paus sperma ditemukan sudah tak bernyawa di pesisir Pulau Kapota. Saat itu, perut paus berisi 5,9 kilogram sampah plastik.

Pada Februari 2018, ditemukan kembali ditemukan paus sperma di perairan Kabupaten Bombana. Paus dalam kondisi masih hidup saat ditemukan, namun penuh luka dan hanya bertahan beberapa jam.

Pada Maret 2019, paus yang tak diketahui jenisnya ditemukan mati di wilayah perairan Pulau Bokori, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Paus ditemukan sudah dalam kondisi rusak.

Pada 27 Juli 2018, pihak KKP Sulawesi Tenggara melepas empat ekor paus jenis pilot sirip pendek. Keempatnya ditemukan terdampar di Teluk Lawele, Desa Nambo, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, 27 April 2024

Pada 1 Januari 2018, seekor hiu paus masuk dalam jaring nelayan Perairan Pulau Bokori, Kabupaten Konawe. Hewan ini kemudian dilepas ke alam bebas setelah terjebak sekitar 6 jam.

Manager database Whale Stranding Indonesia, Februanty S Purnomo mengatakan, untuk mengetahui wilayah perairan Suawesi Tenggara menjadi lokasi migrasi hewan megafauna, perlu penelitian yang lama. Namun, lumba-lumba dan paus, menghuni hampir semua perairan Indonesia.

“Untuk melihat penyebab kematiannya, memang perlu pengamatan. Misal, melalui kondisi air laut, ketersediaan makanan atau kondisi alam,” ujar Februanty.

BACA JUGA :  Simak Ini untuk Tips Awet Muda, Salah Satunya Tidak Sarapan?

Pengamat paus WWF Indonesia, Dwi Suprapti menjelaskan, paus sperma merupakan jenis paus bergigi paling besar. Dengan beberapa kasus penemuan paus, wilayah Buton bisa jadi menjadi jalur migrasi paus sperma.

“Penyebabnya banyak. Bisa karena faktor alam dan manusia,” ujarnya.

Dia menyebut, selain faktor penyakit dan mangsa, juga ada faktor karena perubahan suhu dan gempa dasar laut. Banyak diantaranya ditemukan mati karena penyetruman, air laut tercemar minyak dan polusi sampah.Seperti Yang DiKutip Liputan6.Com. (Viana/Pkl/Net)

 

 

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================