“Sinar api kawah utama dan kawah dua tampak di dalam tiang kolom asap tinggi lebih kurang 10 meter. Guguran lava pijar dari puncak kawah utama dan dari beberapa titik leleran lava masih berlansung ke arah kali Sense Nanitu dan Sesepe dengan jarak luncur sekitar 1.000-1.500 meter batang/beha barat sekitar 800 meter bunyi gemuruh longsoran lava terdengar agak kuat,” jelas Yudia, Senin (18/11/2019).

BACA JUGA :  Agar Rambut Sehat, Konsumsi Racikan Minuman Detoks Ini Secara Rutin

Sedangkan kegempaan terdeteksi dengan guguran berjumlah 68, amplitudo 4-10 mm, dengan durasi 50-80 detik. Namun meski gempa guguran masih tinggi tingkat aktivitas Gunung Karangetang masih di level III (siaga).

Seperti yang di kutip dari sindo news.com, Yudia mengingatkan agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km, dan dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Cumi Bakar Bumbu Nanas dengan Bumbu Asam Segar yang Meresap

“Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu,” tandasnya. (Selvi/PKL/net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================