Surat itu yang kemudian dikenal dengan nama Letter from Ternate bertanggal 9 Maret 1858 dikirim Wallace kepada Charles Darwin. Teori survival of the fittest, atau yang kuat yang bertahan, itu dijelaskan secara gamblang dan ditulis sendiri oleh Wallace.

Surat dari Ternate mengguncangkan para ilmuwan sahabat Darwin. Dalam pertemuan ilmiah di Linnean Society, London, temuan Wallace dibacakan bersamaan dengan temuan Darwin.

Setahun kemudian Charles Darwin menerbitkan sebuah buku yang cukup tersohor The Origin of Species. Saat itu, ilmuwan banyak berdebat karena banyak kutipan dalam buku Darwin diambil dari teori-teori yang dihasilkan Wallace.

Danai penelitian di Wallacea

Pemerintah Inggris, lewat Newton Fund, menurut dia, akan memberikan dukungan penuh baik dari segi pendanaan maupun penelitian di bidang sains dan teknologi untuk mengelola dan menjaga potensi kekayaan alam di kawasan Wallacea.

“Menggandeng Kemeterian Riset dan Teknologi atau BRIN, kita akan danai peneliti Indonesia dan Inggris untuk meningkatkan pengelolaan ekosistem dan keanekaragaman hayati di kawasan Wallacea,” kata Jenkins.

BACA JUGA :  Bandar Sabu di Bogor Berhasil Ditangkap, Polisi Temukan Barbuk 57,78 gram

Selain itu, Jenkins berharap proyek di Wallacea ini bisa membantu Indonesia mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, serta berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial di Indonesia.

Makin berkurangnya kawasan hutan di kawasan Wallacea, mengancam keragaman hayati wilayah itu (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas)

 

“Indonesia akan membantu menentukan jalan dunia dan berpotensi menjadi negara terkuat secara eknomi di abad 21 ini. Inggris dan Indonesia harus perkuat kolaborasi untuk masa depan, terutama di bidang sains dan teknologi,” kata Jenkins.

Di tempat yang sama, Direktur British Council Indonesia, Paul Smith mengatakan Kawasan Wallacea membuktikan bahwa Indonesia sangat kaya akan keberagaman dan merupakan rumah bagi begitu banyak keanekaragaman hayati dan warisan budaya.

Menurut Paul, melalui Wallacea Week 2019 ini, pihaknya ingin lebih banyak melibatkan peneliti muda Indonesia. Pasalnya kawasan Wallacea sudah menjadi perhatian peneliti internasional.

BACA JUGA :  Cek Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Senin 22 April 2024

“Kita ajak semua peneliti untuk mengkaji Kawasan Wallacea yang merupakan laboratorium alam terbesar,” kata Paul.

Memperingati 150 tahun buku ‘The Malay Archipelago’, Wallacea Week 2019 dihelat di Makassar untuk membawanya lebih dekat ke salah satu kota yang menjadi sumber inspirasi buku tersebut.

Pada pameran Wallacea Week ini, British Council juga mengedepankan tokoh-tokoh yang berkontribusi di bidang lingkungan, seni, dan budaya di Kawasan Wallacea. Beberapa dari mereka adalah penjaga burung Maleo dan petani kopi di Sulawesi.

Menurut Paul, Wallace merupakan contoh kerja sama sukses antara Indonesia dan Inggris pada abad 19. Untuk itu, Paul berharap Inggris dan Indonesia dapat terus bekerja bersama untuk melindungi salah satu sistem ekologis paling penting di dunia baik dari segi penelitian, konservasi, dan upaya mengatasi perubahan iklim. Seperti dikutip  CNN Indonesia  (Anata/PKL/net)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================