CIBINONG TODAY – Setahun sudah pasangan Bupati Bogor-Wakil Bupati Bogor Ade Yasin dan Iwan Setiawan memimpin Kabupaten Bogor. Dalam masa itu, Pemerintah Kabupaten Bogor mengklaim sudah memberikan perubahan lebih baik yang signifikan. Salah satunya adalah angka kemiskinan di Kabupaten Bogor yang menurun 0,48 persen.

“Tahun 2018 angka kemiskinan mencapai 7,14 persen, Alhamdullillah di tahun 2019 turun 6,66 persen. Tentu saya belum puas ya. Kita terus berusaha dengan segenap kekuatan yang kita miliki untuk terus menurunkan angka kemiskinan,” jelas Ade Yasin dalam keterangan pers akhir tahunnya, Selasa (31/12/2019).

Ia menjelaskan, perubahan itu bukan hanya terjadi di angka kemiskinan. Di tahun 2019, angka penangguran pun menurun 0,96 persen. Jika di tahun 2018, angka pengangguran mencaai 9,75 persen di tahun 2019 menjadi 9.06 persen.

Ade mengaku masih belum puas dengan capaian tersebut. Upaya yang dilakukan salah satunya  adalah melakukan penyederhaaan perizinan untuk investor yang akan menanamkan modalnya di Kabupaten Bogor.

“Problem kita dan juga daerah lain adalah rumitnya perizinan. Kalau mudah dan cepat izinnya, investor senang dan lapangan pekerjaan terbuka,” paparnya.

Selain itu, Ade Yasin juga bersyukur meningkatnya Indeks Pendidikan di Kabupaten Bogor pada tahun 2019 yakni 0,16 persen. Jika di tahun 2019 angkanya mencapai 60,66 persen di tahun 2018 angkanya 60.82 persen. Termasuk Indeks Kesehatan yang meningat 0,25 persen dari 78 persen di tahun 2018 menjadi 78.25 persen di tahun 2019.

BACA JUGA :  Tak Sampai 1 Jam, Pasar Murah di Taman Kencana Habis Terbeli

“Kalau di lihat presentasi kenaikannya jujur saya belum puas. Tapi menimal ada progress. Kita baru setahun dan masih ada waktu empat tahun untuk meningkatkam Indeks Pendidikan dan Kesehatan ya. Dua hal ini saya benar-benar focus,” paparnya.

Selanjutnya, mantan anggota DPRD Kabupaten Bogor dua periode ini juga memaparkan kondisi makro daya beli masyarakat di Kabupaten Bogor tahun 2019. Menurutnya, daya beli masyarakat di Kabupaten Bogor meningkat sebesar 1,28 persen dari 69,83 persen menjadi 71,11 persen di tahun 2019.

Hal ini juga di dukung dengan capaian Produk Domestik Regioal Bruto (PDRB) yang mencapai angka 20.12 triliun di tahun 2018 atas dasar harga berlaku dai 230,33 triliun di tahun 2018 menjadi 240.45 triliun di tahun 2019.

Di sektor periwisata, data statistik menunjukkan meningkatnya kunjungan wisatawan di Kabupaten Bogor sebesar 386.791 wisatawan dari 7.513.209 wisatawan di tahun 2018 menjadi 7.900.000 wisatawan di tahun 2019.

“Ini artinya program kita untuk membranding Kabupaten Bogor sebagai The City of Sport dan Tourism sudah mulai kelihatan hasilnya,” ujarnya.

Ade juga menunjukkan data-data statistik lainnya terkait pembangunan di Kabupaten Bogor. Dia menujukkan peningkatan indeks kualitas lingkungan hidup sebesar 1,11 persen di tahun 2019 dari 55.71 persen di tahun 2017 menjadi 56,21 persen di tahun 2018 dan kini di tahun 2019 menjadi 57,32 persen.

BACA JUGA :  Resep Membuat Udang Saus Tiram ala Restoran Untuk Menu Buka Puasa yang Nikmat

“Yang tak kalah penting yang saya harus sampaikan adalah meningkatnya Indeks Inovasi daerah. Kita masuk 10 besar Kabupaten paling inovatif se Indonesia dengan total 325 inovasi yan terdiri dari 95 inovasi perangkat daerah, 3 inovasi kecamatan, 143 invovasi desa dan kelurahan, 6 inovasi puskemas, dan 22 inovasi masyarakat dan perguruan tinggi,” paparnya.

Ade memaparkan meningkatnya data-data statistik pembangunan di Kabupaten Bogor merupakan dampak dari Program Pancakarsa yang diluncurkan sejak dirinya dilantik setahun di mana dia menitikberatkan pada lima karsa prioritas yakni Karsa Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Maju, Bogor Membangun dan Bogor Berkeadaban.

“Kita sengaja membuat program Pancakarsa agar kita fokus dan bisa diukur. Pancakarsa adalah lima tekad atau kehendak kita membuat Kabupaten Bogor lebih sejahtera,” jelasnya.

Untuk Karsa Bogor Cerdas, ade bertekad akan menuntaskan rehabilitasi ruang kelas SD dan SMP dalam kurun waktu tiga tahu  mulai tahun 2019. Dari data dasar tahun 2018,  sebanyak 1.663 ruang kelas yang rusak, di tahun 2019 telah diperbaiki sebanyak 861 ruang kelas dan akan tuntas di tahun 2021. tak hanya itu, ade juga memprioritaskan kesejahteraan guru honor di mana di tahun 2019 insentifnya meningkat menjadi Rp 110 miliar.

============================================================
============================================================
============================================================