JAKARTA TODAY – Gonggongan anjing yang memelas membuat perjalanan pulang Doni saat mengevakuasi tujuh ekor kucing terhenti sejenak. Anjing itu menggonggong seolah memanggilnya seraya menangis di tengah kepungan banjir yang merendam wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kamis (2/1) sore itu, Doni Herdaru Tona bersama beberapa relawan Animal Defenders Indonesia menyusuri banjir yang menggenang setinggi 1 meter atau mencapai dada orang dewasa di kawasan Pondok Arum, Tangerang, Banten. Mereka baru saja melakukan evakuasi tujuh ekor kucing yang terjebak di sebuah rumah.

“Kami mendengar suara seperti tangisan anjing, mereka seperti tahu kami datang dan memanggil-manggil,” kata Doni saat bercerita kepada CNNIndonesia.com

Doni lalu memutuskan untuk mendekati sumber suara agar dapat menyelamatkan anjing tersebut. Dia memasuki rumah kosong yang sudah porak poranda karena banjir lebih dari 1 meter itu.

Dua ekor anjing ditemukan dalam kondisi kedinginan dan tak bertenaga. Anjing itu berusaha mengamankan diri dengan tetap berada di ketinggian. Anjing terperangkap di dalam rumah selama lebih dari 24 jam sejak banjir mulai menggenang pada Rabu (1/1).

“Dua ekor anjing lokal ini mungkin berasal dari induk yang berbeda atau adik kakak. Satu jantan dan satu lagi betina yang jika dilihat dari putingnya, ia sedang masa menyusui,” tutur Doni yang merupakan pendiri sekaligus Ketua Animal Defenders Indonesia.

BACA JUGA :  Cara Membuat Rolade Ayam Klasik Spesial yang Simple dam Lezat

Dari kondisi puting, Doni memperkirakan anjing itu memiliki lima anak. Sayang, Doni dan relawan lain tak berhasil menemukan anak-anak anjing tersebut. Besar kemungkinan mereka tenggelam dan hanyut terbawa arus banjir.

“Hanya ada satu anak anjing di dekat induknya, tapi badannya sudah tinggal separuh bagian belakang,” ungkap Doni.

(foto)
Mereka lalu membawa dua ekor anjing tersebut bergabung bersama kucing-kucing di dalam perahu karet. Ketenangan para relawan menjadi kunci anjing-anjing itu mau dievakuasi tanpa perlawanan.

Di titik itu juga, Doni menemukan dua ekor kucing yang terperangkap di atas loteng. Satu ekor berhasil dipanggil mendekat dan seekor lagi menjauh.

“Kucing itu meloncat ke banjir. Bayangkan kucing itu takut air, tapi karena kelaparan dan kehausan ia loncat ke air, betapa nekatnya itu,” ucap Doni.

Doni lalu memutuskan untuk mendekati sumber suara agar dapat menyelamatkan anjing tersebut. Dia memasuki rumah kosong yang sudah porak poranda karena banjir lebih dari 1 meter itu.

Dua ekor anjing ditemukan dalam kondisi kedinginan dan tak bertenaga. Anjing itu berusaha mengamankan diri dengan tetap berada di ketinggian. Anjing terperangkap di dalam rumah selama lebih dari 24 jam sejak banjir mulai menggenang pada Rabu (1/1).

BACA JUGA :  Halmahera Barat Maluku Utara Diguncang Gempa Bumi M 3,3

“Dua ekor anjing lokal ini mungkin berasal dari induk yang berbeda atau adik kakak. Satu jantan dan satu lagi betina yang jika dilihat dari putingnya, ia sedang masa menyusui,” tutur Doni yang merupakan pendiri sekaligus Ketua Animal Defenders Indonesia.

Dari kondisi puting, Doni memperkirakan anjing itu memiliki lima anak. Sayang, Doni dan relawan lain tak berhasil menemukan anak-anak anjing tersebut. Besar kemungkinan mereka tenggelam dan hanyut terbawa arus banjir.

“Hanya ada satu anak anjing di dekat induknya, tapi badannya sudah tinggal separuh bagian belakang,” ungkap Doni.

(foto)
Mereka lalu membawa dua ekor anjing tersebut bergabung bersama kucing-kucing di dalam perahu karet. Ketenangan para relawan menjadi kunci anjing-anjing itu mau dievakuasi tanpa perlawanan.

Di titik itu juga, Doni menemukan dua ekor kucing yang terperangkap di atas loteng. Satu ekor berhasil dipanggil mendekat dan seekor lagi menjauh.

============================================================
============================================================
============================================================