“Kucing itu meloncat ke banjir. Bayangkan kucing itu takut air, tapi karena kelaparan dan kehausan ia loncat ke air, betapa nekatnya itu,” ucap Doni.

Doni lalu memutuskan untuk mendekati sumber suara agar dapat menyelamatkan anjing tersebut. Dia memasuki rumah kosong yang sudah porak poranda karena banjir lebih dari 1 meter itu.

Dua ekor anjing ditemukan dalam kondisi kedinginan dan tak bertenaga. Anjing itu berusaha mengamankan diri dengan tetap berada di ketinggian. Anjing terperangkap di dalam rumah selama lebih dari 24 jam sejak banjir mulai menggenang pada Rabu (1/1).

“Dua ekor anjing lokal ini mungkin berasal dari induk yang berbeda atau adik kakak. Satu jantan dan satu lagi betina yang jika dilihat dari putingnya, ia sedang masa menyusui,” tutur Doni yang merupakan pendiri sekaligus Ketua Animal Defenders Indonesia.

Dari kondisi puting, Doni memperkirakan anjing itu memiliki lima anak. Sayang, Doni dan relawan lain tak berhasil menemukan anak-anak anjing tersebut. Besar kemungkinan mereka tenggelam dan hanyut terbawa arus banjir.

“Hanya ada satu anak anjing di dekat induknya, tapi badannya sudah tinggal separuh bagian belakang,” ungkap Doni.

BACA JUGA :  Pj. Bupati Bogor Hadiri Pengukuhan Kepala BPKP Provinsi Jawa Barat

(foto)
Mereka lalu membawa dua ekor anjing tersebut bergabung bersama kucing-kucing di dalam perahu karet. Ketenangan para relawan menjadi kunci anjing-anjing itu mau dievakuasi tanpa perlawanan.

Di titik itu juga, Doni menemukan dua ekor kucing yang terperangkap di atas loteng. Satu ekor berhasil dipanggil mendekat dan seekor lagi menjauh.

“Kucing itu meloncat ke banjir. Bayangkan kucing itu takut air, tapi karena kelaparan dan kehausan ia loncat ke air, betapa nekatnya itu,” ucap Doni.

Doni lalu memutuskan untuk mendekati sumber suara agar dapat menyelamatkan anjing tersebut. Dia memasuki rumah kosong yang sudah porak poranda karena banjir lebih dari 1 meter itu.

Dua ekor anjing ditemukan dalam kondisi kedinginan dan tak bertenaga. Anjing itu berusaha mengamankan diri dengan tetap berada di ketinggian. Anjing terperangkap di dalam rumah selama lebih dari 24 jam sejak banjir mulai menggenang pada Rabu (1/1).

“Dua ekor anjing lokal ini mungkin berasal dari induk yang berbeda atau adik kakak. Satu jantan dan satu lagi betina yang jika dilihat dari putingnya, ia sedang masa menyusui,” tutur Doni yang merupakan pendiri sekaligus Ketua Animal Defenders Indonesia.

BACA JUGA :  Wajib Coba, Aktivitas Seru Camping Ground di Harris Sentul Bogor

Dari kondisi puting, Doni memperkirakan anjing itu memiliki lima anak. Sayang, Doni dan relawan lain tak berhasil menemukan anak-anak anjing tersebut. Besar kemungkinan mereka tenggelam dan hanyut terbawa arus banjir.

“Hanya ada satu anak anjing di dekat induknya, tapi badannya sudah tinggal separuh bagian belakang,” ungkap Doni.

(foto)
Mereka lalu membawa dua ekor anjing tersebut bergabung bersama kucing-kucing di dalam perahu karet. Ketenangan para relawan menjadi kunci anjing-anjing itu mau dievakuasi tanpa perlawanan.

Di titik itu juga, Doni menemukan dua ekor kucing yang terperangkap di atas loteng. Satu ekor berhasil dipanggil mendekat dan seekor lagi menjauh.

“Kucing itu meloncat ke banjir. Bayangkan kucing itu takut air, tapi karena kelaparan dan kehausan ia loncat ke air, betapa nekatnya itu,” ucap Doni. (Viana/pkl/net)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================