Sejauh ini, Angga menambahkan, timnya belum menggelar acara untuk teman tuli, karena acara kali ini pun terhitung spontan dan jadwal promosi sedang padat. Upaya untuk membuat film inklusif tidak dilakukan di NKCTHI saja melainkan di film-film Visinema lainnya.

“Beberapa film visinema juga melakukan hal-hal yang sama dan tidak hanya melakukan sekali, kalau antusiasmenya ada kita bisa mengadakan lagi acara seperti ini,” kata Angga.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Jember, 2 Motor Adu Banteng Tewaskan 2 Orang, 2 Kritis

Sebagai insan perfilman Angga berharap, bioskop dapat menjadi tempat yang inklusif. Hal-hal yang dapat dilakukan di bioskop Indonesia di antaranya persebaran layar hingga ke daerah kecil. Konten inklusif yang bisa dinikmati semua orang pun harus diperbanyak.

“Misal menyediakan tulisan untuk teman tuli, pembisik untu teman netra, dan banyak bioskop yang menyediakan akses untuk difabel. Menurut saya masyarakat di peradaban modern ini harusnya menjadi masyarakat yang berkembang menjadi lebih inklusif untuk siapa saja. Saya sebagai sutradara dan Visinema sebagai perusahaan ingin berkontibusi dalam hal tersebut,” pungkas Angga. (Amanda/PKL/net)

BACA JUGA :  Petir Sambar 3 Nelayan di Sampang Madura saat Melaut
Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================