Untuk menuju perkampungan di desa itu, ia menyebut kesulitan akses diakibatkan infrastruktur penunjang seperti jembatan terputus juga longsoran dan sebagian tanah mengalami amblas.
Selain itu, dalam kurun waktu 14 hari ke depan, juga ditargetkan pendataan jumlah rumah rusak di wilayah tersebut. Untuk memastikan berapa jumlah rusak dengan rusak berat, sedang ataupun rusak berat.
“Data yang diterima saat ini ada sekitar 4.000 rumah yang rusak. Dan itu akan didata dalam jangka penambahan waktu ini,” tegas Burhan.
Burhan menambahkan, perpanjangan waktu itu disepakati lantaran selama dua pekan evakuasi dilakukan, banyak kendala yang ditemukan. Utamanya adalah cuaca yang menghambat proses tersebut.
“Kita berharap bisa segera dievakuasi. Kita targetkan utamanya untuk akses itu sudah bisa kembalu normal. Jembatan yang terputus juga bisa dibangun kembal,” ungkap Burhan. (Firdaus)