Ia menyebut PWI PEKA berinisiatif menggelar kelas pengajaran darurat, bertujuan agar siswa tidak terlalu jauh tertinggal pelajaran yang sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir.

“Untuk tenaga pengajar kita juga melibatkan adik-adik mahasiswa yang berkenan menjadi relawan,” ucap Eko.

Sementara, Ketua PGH Kabupaten Bogor, Halim Sahabudin, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera memulihkan sekolah terdampak bencana dan menghidupkan kembali dunia pendidikan.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Perempuan Telentang di Bantaran Sungai Cicatih Sukabumi

Halim menyebut baik Pemkab atau relawan hanya berfokus pada bantuan logistik, namun pendidikan anak-anak terdampak bencana seakan luput dari perhatian.

“Saat di wilayah yang tidak terdampak bencana bersekolah, anak-anak di lokasi bencana hanya bermain lumpur. Miris,” kata Halim.

Halim mengatakan seharusnya relawan yang tergerak hatinya membantu, jangan hanya di fokuskan pada bantuan bahan pangan dan sandang saja. Namun setidaknya, ada sebagian yang memikirkan nasib kesehatan dan pendidikan juga. Sehingga demikian dirinya bersama jajarannya bergerak bersama tim Peduli Kemanusiaan PWI Kota Bogor, membangun sekolah seadanya dengan melibatkan anggotanya di PGH menjadi relawan pengajar.

BACA JUGA :  Sejarah Baru, Timnas Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23

“Dari awal kami ingin bisa memanfaatkan profesi kami sebagai guru. Alhamdulillah ada tim PEKA PWI Kota Bogor ngajak bareng, ya kami senang,” kata Halim. (Firdaus)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================