JAKARTA TODAY – Warga Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dihebohkan dengan penampakan monyet yang diduga surili. Monyet ini dikenal sebagai primata endemik Jawa yang terancam punah.

Seperti dikutip dari laman Pusat Penelitian Primata Nasional Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat (AS), monyet surili dikenal dengan nama latin Presbytis (genus). Surili tersebar di negara Indonesia, Malaysia sampai Thailand. Spesiesnya pun beragam, ada Presbytis Chrysomelas (Surili Serawak), Presbytis Melalophos (Surili Sumatera), Presbytis Natunae (Surili Natuna) hingga Presbytis Comata (Surili Jawa). Spesies Surili terakhir inilah yang merupakan primata endemik Jawa Barat (Jabar).

Selain itu, surili Jawa juga dikenal dengan sebut monyet daun beruban, karena warna bulunya yang putih abu-abu seperti uban. Surili Jawa rata-rata memiliki berat 6 kg hingga 8 kg. Monyet ini kerap ditemukan di hutan hujan tropis. Lokasi spesifiknya, monyet ini biasanya suka hidup di hutan lereng gunung dan bukit dengan ketinggian 2.600 meter. Untuk makanannya, surili Jawa ini menyukai buah-buahan dan dedaunan.Mereka juga suka hidup berkelompok. Maka dari itu, ketika menampakkan diri biasanya mereka selalu berkelompok, rata-rata 3 ekor hingga 12 ekor. Umumya, monyet ini hidup monogami. Surili Jawa yang Kian Langka

BACA JUGA :  PENYEBAB PEROKOK DI INDONESIA TERUS BERTAMBAH

Sayangnya, primata endemik Jawa kian langka. Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) menyatakan hewan ini berada dalam status critically endangered (CR) alias terancam punah.Sebagaimana dicatat Ana Widiana dan kawan-kawan dalam penelitiannya yang berjudul ‘Distribusi & Estimasi Populasi SuriIi (Presbytis comata) Di Kamojang Kab Garut’ (2018), surili Jawa masih bisa dilihat penampakannya. Pada bulan Maret 2018, Ana dan kawan-kawan masih bisa merekam penampakan 21 ekor Surili Jabar di Kamojang, Garut. Mereka memprediksi, estimasinya bahkan bisa melampaui jumlah ini karena mereka tidak sampai melakukan observasi ke wilayah yang sukar dijangkau.

Sebelumnya, Warga Desa Sukaraharja dihebohkan dengan kemunculan tiga ekor monyet yang diduga merupakan surili di wilayahnya. Kasi Pemerintahan Desa Sukaraharja Budi Komara mengatakan, tiga ekor surili terlihat berkeliaran di pemukiman warga dalam dua bulan terakhir.

BACA JUGA :  Halalbihalal IWAPI Kota Bogor, Hery Antasari: Ciptakan Pengusaha Tangguh

Ukuran surili yang cukup besar mencapai 40-60 centimeter dengan warna bulu bagian depan berwarna putih dan bulu belakang hitam pekat membuat warga mengira hewan itu merupakan makhluk jadi-jadian.

“Karena memang langka dan belum pernah ada yang melihat sebelumnya, jadi warga tidak ada yang berani dan menganggapnya makhluk kajajaden (jadi-jadian),” ungkap Budi saat ditemui di Kantor Desa Sukaraharja, Kamis (16/1/2020).

Menurutnya hanya anak-anak yang berani mengganggu surili ketika muncul ke pemukiman warga. Camat Cibeber Ali Akbar menyatakan, telah berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Banten untuk segera mengevakuasi tiga ekor surili tersebut. Karena dia khawatir ada pihak yang ingin memburu tiga primata yang hampir punah tersebut.

Seperti yangdikkutip dari detikcom, “Kami harap BKSDA segera mengakuasi Surili tersebut, dikhawatirkan ada pemburu atau oknum warga yang menembak ketika melihatnya. Maka dari itu kalau bisa secepatnya dievakuasi,” kata Ali. (Amadna/PKL/net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================