SUKAJAYA TODAY – LSM Gerakan Pemburu Koruptor (Gempur) tak kuasa melihat kondisi Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Hikmah di Kampung Congcorang Lebak RT 2 RW 2 Desa Harkat Jaya Kecamatan Sukajaya. Kesedihan itu Nampak ketika melihat langsung kondisi Ponpes pasca diterjang banjir bandang pada awal Januari lalu.

Kerusakan Nampak terlihat hampir disemua bangunan milik Ponpes tersebut, mulai dari kobong santri yang rusak parah, dinding bangunan yang jebol terhantam derasnya air dan batu, bahkan yang tersisa hanya besi behel sedangkan kulit bangunannya sudah terkelupas terbawa air bah.

Tak hanya, bangunan, sejumlah barang-barang lainnya mulai dari karpet, lemari milik santri dan kitab-kitab santri pun ikut terendam lumpur, bahkan hingga kemarin lumpur masih berada didalam kobong dan dibeberapa rumah warga yang berdekatan dengan kobong.

BACA JUGA :  TIPS JITU BERHENTI MEROKOK

Tak hanya kobong santri, rumah sang ustad pun tak terlepas dari terjangan air bandang tersebut, walhasil rumah itu pun hanya tersisa beberapa tembok saja, karena bagian tembok lainnya sudah hancur dan rata dengan tanah.

“Kondisi ini sangat memprihatinkan, saya pun tak kuasa melihat kondisi Ponpes ini. Hampir disemua bangunan rusak parah, dan ini sulit ditinggali para santri,” kata Ketua LSM Gempur Bogor Raya, Nucrholis Fadillah.

Sebagai sebuah lembaga pendidikan keagamaan, kata mantan jurnalis ini, seharusnya ini menjadi prioritas dari lembaga terkait khususnya Kementerian Agama.

“Karena ini dibawah Kemenag, kami minta Kemenag segera turun tangan, kasian kondisi santrinya, kalau tidak salah ada sekitar 52 santri dan posisi sekarang mereka mengungsi, karena memang kalau disini bahaya juga, ngeri kalau ada banjir lagi,” tandasnya.

BACA JUGA :  Diduga Karena Salah Paham, Warga Palembang Dibacok Tetangga

Sementara itu, salah satu santri yang ditemui sedang membersihkan karpet mengaku shock dengan kejadian ini, pasalnya dirinya bersama santri lainnya harus kehilangan kobong dan barang-barang lainnya seperti kitab dan lemari lainnya.

“Kita mah kaget aja dengan kejadian ini, karena memang air datang begitu cepat dan seketika masuk ke kobong kami. Ketika itu, yang penting kita menyelamatkan diri,” kata sang santri.

Saat ditanya apakah akan tetap mondok, dirinya menyatakan akan tetap mondok di Ponpes ini karena ini sudah menjadi bagian dari hidupnya.

“Insyalllah masih disini, walupun kondisi kobong kami hancur seperti ini, kami yakin akan ada yang bantu,” pungkasnya. (Agus)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================