JAKARTA TODAY – Sup kelelawar diduga menjadi sumber wabah coronavirus di Wuhan, China, yang telah menewaskan 17 orang. Virus itu juga telah menginfeksi lebih dari 400 orang dari berbagai negara. Langkah ekstrem pun telah dilakukan pemerintah China dengan mengisolasi Wuhan.

Sup kelelawar merupakan makanan yang populer di Wuhan. Sebuah video menunjukkan kelelawar yang menyeringai dengan bagian dalam tubuhnya yang matang megambang di tengah kaldu dalam mangkuk sebelum dikonsumsi. Video itu juga menunjukkan seorang wanita menyatap daging makhluk itu ke mulutnya dengan sumpit.

Melihat penampakannya, mungkin tak semua orang punya keberanian untuk meyantap sup kelelawar tersebut. Namun, sup kelelawar bukanlah satu-satunya makanan ekstrem di dunia. Di berbagai negara, terdapat sejumlah jenis makanan yang membutuhkan keberanian ekstra saat menyantapnya. Tak hanya dari penampakannya, bahan pembuatnya pun bisa membuat orang tak mau memakan makanan itu. Dikutip dari berbagai sumber, makanan-makanan ini ada yang harganya mahal.
1. Kelelawar rebus di Fiji
Di banyak negara, sup kelelawar adalah makanan populer. Di Fiji, kelelawar ini dimasak dengan cara direbut utuh. Makanan ini pun disajikan tanpa dipotong di atas meja. Namun, bukan perkara mudah bagi para chef untuk memasak makanan ini. Kelelawar punya tekstur daging yang kuat dan bau yang menyengat. Sebelum dimasak, kelelawar harus direndam dalam saus cabai dan bawang putih khusus.

BACA JUGA :  Cegah Gula Darah Naik dengan Ubah Gaya Hiduo Sehat, Simak Ini

2. Mata tuna, Jepang

Makanan nasional paling populer di Jepang ini bisa bikin orang di negara lain terkaget-kaget. Berbeda dengan daging ikannya yang tergolong paling mahal di dunia, mata ikan tuna sangatlah murah. Bahan ini bisa dibeli di supermarket mana pun di Jepang. Ukuran mata tuna berbeda dari ikan biasa. Dilihat sekilas, sulit untuk tahu bagaimana menyantapnya.

3. Balut, Filipina

Balut adalah telur bebek yang direbus. Namun, jangan salah, ketika dibuka cangkang atau kulit telurnya, Anda tidak akan menemukan bagian putih dan kuning telur, tapi janin bebek. Makanan ini biasa dijual di pinggir jalan dan dinikmati dengan bir.

4. Jus kodok, Peru

Di Indonesia, kodok atau katak biasanya diambil kakinya untuk dijadikan swikee. Jenis masakan ini juga ada di sejumlah negara lain. Namun, di Peru, kodok tidak hanya diambil dagingnya dan disantap dengan saus atau yang lainnya. Di negara ini, kodok justru dijadikan minuman berupa jus. Sebelum dijadikan jus, kodok akan dikuliti, kemudian dimasukkan ke blender. Setelah ditambah wortel, akar maca dan madu, campuran ini kemudian diblender. Setelah tercampur rata, tinggal dituang ke dalam gelas dan diminum.
5. Hakarl, Islandia
Di Islandia, hakarl sangatlah terkenal. Makanan ini adalah daging hiu busuk. Sebelum disantap, daging hiu ini dikubur di sebuah lubang sempit bawah tanah yang ditekan dengan batu. Proses ini membuat cairan dalam tubuh hiu yang beracun—yang membuat hiu bisa hidup di air yang begitu dingin—bisa dikeringkan sehingga daging bisa aman di konsumsi. Setelah itu, daging itu akan digantung hingga kering sebelum dipotong-potong dan disajikan. Baunya digambarkan mirip kentut dan sangat amis. Chef yang hendak mengolahnya harus menanti sampai daging itu mencapai tahapan busuk yang mereka inginkan.

6. Escamol, Meksiko
Juga dikenal sebagai kaviar serangga, makanan ini dibuat dari larva dan pupae semut, yang diambil dari tumbuhan tequila atau mercal. Dianggap sebagai makanan lezat, makanan ini disebut punya rasa seperti keju dan mentega.
============================================================
============================================================
============================================================