SURABAYA TODAY – Dinding rumah dan perkantoran retak sudah menjadi pemandangan yang sering ditemui di berbagai kota. Kontruksi beton yang kurang kuat biasanya menjadi penyebab utama.

Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berinovasi membuat beton ramah lingkungan dengan menambahkan bakteri karbonoklastik dalam adonan beton. Bakteri ini, dipercaya bisa mencegah keretakan pada bangunan.

Dosen Departemen Biologi ITS Dr Dra Enny Zulaika MP menuturkan, penambahan bakteri karbonoklastik dalam adonan beton dinilai dapat mencegah keretakan pada dinding.

BACA JUGA :  Cek Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Jumat 29 Maret 2024

Hal itu lantaran bakteri karbonoklastik mengandung kalsium karbonat. “Kalsium karbonat inilah yang nantinya akan bekerja mencegah keretakan pada dinding,” kata Enny, Selasa (28/1/2020).

Ia melanjutkan, bakteri karbonoklastik menghasilkan karbonat dalam bentuk kristal. Di antaranya adalah kalsit, vaterit, dan aragonit. “Kristal-kristal tersebut nantinya akan menjahit sendiri saat ada dinding yang retak,” sambungnya.

BACA JUGA :  Turunkan Berat Badan dengan Air Lemon, Ini Dia 3 Cara Membuatnya

Kristal kalsit, kata Enny, merupakan kristal yang paling baik di antara dua kristal lainnya. Hal tersebut karena bentuk kristal kalsit dinilai stabil. Kestabilan bentuk kristal kalsit inilah yang membuatnya sangat baik untuk menjahit keretakan pada dinding. “Kristal kalsit juga berfungsi untuk memperkuat beton,” katanya.

============================================================
============================================================
============================================================