“Yang tidak boleh, kami keluar sangat jauh dari dormitori (asrama, red), kecuali untuk beli makanan dan keperluan sehari-hari, itu pun maksimal 500 meter. Kalau makanan kita menjauhi makan di restoran, kami lebih disarankan untuk membeli bahan mentah dan memasak sendiri,” paparnya.

Namun, Yusuf mengaku bakal kembali melanjutkan studinya di Wuhan, China jika kondisi negara komunis itu telah dinyatakan normal. “Ketika China pulih kembali, kami ingin kembali lagi. Enggak trauma dan kita semua tidak takut,” akunya.

BACA JUGA :  Jadwal SIM Keliling Kota Bogor, Minggu 19 Mei 2024

Dia juga sempat bercerita pengalamannya saat diobservasi selama 14 hari di Natuna. Yusuf mengaku senang karena segala kebutuhannya terpenuhi. Mulai dari makanan sampai pakaian disediakan oleh Pemerintah.

“Kita semua diberikan barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun cuci dan segala macam, gayung, handuk dan dua hari sekali kami diberikan pakaian dan celana,” pungkasnya. (Bambang Supriyadi)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================