JAKARTA TODAY – Cuaca ekstrem yang melanda Jabodetabek, beberapa hari terakhir, dipicu karena faktor dinamika atmosfer skala lokal. Demikian diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) Dwikorita Karnawati, Selasa (25/2/2020).

“Cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jabodetabek beberapa hari terakhir secara dominan dipicu oleh faktor dinamika atmosfer lokal,” ujar Dwikorita.

BACA JUGA :  Wajib Tahu Ini, 6 Manfaat Jahe Merah bagi Tubuh

Secara sederhana, dinamika atmosfer lokal merupakan fenomena pertemuan masa udara dan terpusat di satu wilayah. Selain itu, di waktu yang bersamaan, terjadi pula labilitas udara yang kuat. Fenomena tersebut terjadi di wilayah Jawa Barat bagian barat, termasuk Jabodetabek.

Hasilnya, curah hujan tinggi terjadi secara merata dan terjadi dalam kurun waktu yang panjang di wilayah-wilayah tersebut.

BACA JUGA :  Pj.Bupati Bogor : Peringatan Nuzulul Quran Jadi Refleksi Pengamalan Nilai Al Qur’an Dalam Kehidupan Sehari-Hari

“Dan terukur mulai tanggal 24 Februari pukul 07.00 WIB hingga 25 Februari pukul 07.00 WIB, khususnya di wilayah Kemayoran adalah yang mencapai yang tertinggi, yakni 278 mm,” ujar Dwikora.

============================================================
============================================================
============================================================