Untuk memudahkan akses, PT Colas Rail mengusulkan depo dibangun di samping tol agar dekat dengan koridor utama yang rencananya akan berada di dekat Terminal Baranangsiang dan diperlukan lahan seluas lima hektare. Namun hal itu menjadi kendala. Pasalnya lahan tersebut bukan milik Pemkot dan harus diakusisi terlebih dahulu.
Sementara, Country Director PT Colas Group Indonesia, Christophe Chassagnette menyebut, mengenai dana yang dibutuhkan ia mengaku bahwa biaya yang diperlukan sekitar Rp 1,5 Triliun.
“Jadi, untuk prasarana dan sarana kurang lebih membutuhkan Rp 1,5 Triliun untuk bisa mengcover loop dan koridor yang lain. Jadi ini baru loop satu, tapi jumlah tersebut sudah mengcover semua, termasuk unit trem,” tegasnya.
Menurut dia, anggaran sebesar Rp1,5 Triliun tersebut sudah termasuk mendatangkan beberapa unit trem baru dengan masa pakai 30 sampai 40 tahun. (Bambang Supriyadi)