Oleh: Heru B Setyawan (Relawan Majelis Syababul Kheir & Guru SMA Pesat )

Untuk ke 3 kalinya penulis membuat opini tentang virus corona yang sampai sekarang belum mereda. Bagi hamba yang beriman, daun yang jatuh dari pohon, itu atas ijin Allah, apalagi ini virus corona yang memporakpondakan tata kehidupan manusia di Cina, terus ke negara lain termasuk ke Indonesia bahkan sampai mendunia.

Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona yang menyebabkan jumlah pasien bertambah. Hingga Selasa (7/4/20) diketahui total ada 2.738 kasus Covid-19 di Indonesia. Sementara di dunia ada 35 negara telah melakukan lockdown.

Allah di sini ingin menunjukkan salah satu sifatnya yaitu Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu yang terjadi di bumi dan di langit serta di antara keduanya. Negara sehebat AS, Cina, Jepang, Italia tidak berkutik hanya dengan virus corona makhluk ciptaan Allah yang sangat kecil.
Presiden Majelis Syababul Khier Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf mengatakan kita adalah makhluk yang sangat lemah tidak punya daya dan upaya, kecuali atas ijin Allah.

“Kita kalah dengan musuh berupa virus yang sangat kecil yang tidak terlihat oleh mata, bagaimana nanti jika musuh kita lebih besar dari pada virus,” katanya.

BACA JUGA :  Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Siswi SMA di Cilacap Ditangkap

Beliau melanjutkan kita boleh takut pada virus corona, tapi kita harus lebih takut pada yang menciptakan virus corona, yaitu Allah. Virus corona bisa bergerak dan menyebar ke seluruh penjuru dunia, karena atas ijin dan takdir dari Allah.

Menurut Beliau ini semua karena kita sudah jauh dari Allah dan RosulNya. Maka setelah kita berikhtiar yaitu dengan mematuhi imbauan dari pemerintah, dokter, serta fatwa MUI, saatnya kita untuk kembali kepada Allah dengan melakukan tobat nasuha.

Beliau mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali kepada Allah, karena yang membuat aman dari rasa takut adalah Allah. Kita harus banyak beristighfar, berdzikir, bersholawat dan berdoa pada Allah, agar secepatnya, virus corona ini berakhir. Dengan berat hati untuk sementara waktu safari dakwah Majelis Syababul Kheir ditutup, sampai keadaan aman.

Apa yang dikatakan Habib Mahdi bin Hamzah Assegaf adalah benar. Bahkan menurut penulis, kita tidak hanya jauh dari Allah dan RosulNya, tapi ada juga yang berani dengan terang-terangan melawan ajaran mulia agama Islam dengan alasan HAM, liberalisme, sekulerisme, dan kapitalisme.

BACA JUGA :  Duet Jaro Ade - Anang Hermansyah, Golkar Kabupaten Bogor Akan Lakukan Ini Pasca Idulfitri

Penulis miris di akhir jaman ini, masih banyak berita, opini dan video yang sengaja dibuat untuk menyerang Islam, memfitnah dan menghina dengan bahasa yang kasar dan kotor terhadap Ulama, Ustadz dan Habib.

Tobat nasuha adalah perasaan hati yang menyesali perbuatan maksiat, lalu melakukan amal shaleh, meninggalkan larangan dan konsisten menjalankan ketaatan kepada Allah. Mengapa bangsa Indonesia harus melakukan tobat nasuha, karena kondisi masyarakat sudah membahayakan, dalam berbagai bidang kehidupan.

Ekonomi Indonesia dan masyarakat Indonesia tidak bisa lepas dari riba, padahal riba inilah yang menyebabkan hidup kita tidak berkah.

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

============================================================
============================================================
============================================================