ITALIA TODAY – Kepolisian Italia mewaspadai organisasi kejahatan setempat, atau yang biasa dijuluki mafia, bisa mengambil keuntungan di dalam kondisi krisis dan penguncian wilayah (lockdown) akibat Covid-19.

Kepala Kepolisian Italia, Franco Gabrielli, memperingatkan kelompok mafia bisa mengambil keuntungan dengan memanfaatkan situasi kekalutan masyarakat dan kebutuhan akan bahan pokok serta barang-barang penting di masa krisis.

“Tingkat bahayanya tinggi karena mafia sudah mulai menanam modal di sektor yang tetap penting di masa lockdown Covid-19. Seperti perusahaan sayur mayur dan produk pertanian, obat-obatan dan alat kesehatan, transportasi, jasa pemakaman, kebersihan, sanitasi dan pembuangan sampah,” kata Gabrielli.

BACA JUGA :  Cilacap Jateng Diguncang Gempa M4,9 Senin Pagi

Menurut Gabrielli, sektor-sektor usaha tersebut tidak terlalu banyak membutuhkan keterampilan dan kemampuan khusus.

“Organisasi kejahatan bisa menawarkan jasa dengan harga bersaing sebab perusahaan yang mereka kendalikan tidak menaati aturan lingkungan, jaminan sosial, atau keselamatan kerja,” ujar Gabrielli.

Gabrielli menyatakan kelompok mafia yang dianggap paling berbahaya di Italia saat ini, ‘Ndrangheta, sudah mulai masuk ke sektor tersebut.

“Mereka bisa memanfaatkan perusahaan besar dan kecil yang kesulitan keuangan karena masa lockdown untuk kemudian diambil alih,” ujar Gabrielli.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Terus Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Kesiapsiagaan Bencana

Gabrielli mengingatkan, jika hal itu terjadi maka akan merusak perekonomian di Italia, karena mafia berhasil mengendalikan perusahaan yang kesulitan keuangan tersebut.


Korban Tenaga Medis Bertambah

Asosiasi Dokter Italia menyatakan jumlah dokter di negara itu yang meninggal akibat terinfeksi virus corona dilaporkan mencapai 94 orang. Menurut Federasi Perawat Italia, sebanyak 26 perawat yang terjangkit corona juga tutup usia.

Sedangkan para perawat yang terinfeksi virus corona berjumlah 6.549 orang. Jumlah keseluruhan tenaga kesehatan yang terjangkit virus mematikan tersebut mencapai 12.681 orang. (net)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër