Inilah bahayanya jika pemimpin selalu berpikir untung atau rugi dari segi ekonomi, tanpa memikirkan nyawa rakyatnya. Patut kita apresiasi ucapan yang bijak dari seorang Anies Baswedan yang mengatakan, jika kita kehilangan pekerjaan (ekonomi) bisa kita cari lagi, tapi jika kehilangan nyawa tidak bisa kita cari lagi. Kedua, apakah pemerintah sudah memajukan kesejahteraan umum untuk menghadapi pandemi viris corona ini. Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyatakan bahwa pemerintah menyalurkan dana hingga sekitar Rp 563,3 triliun untuk memerangi pandemi virus Corona. Tapi dana itu yang Rp.405.1 trilyun berasal dari utang Bank Dunia (Pandemic Bond), seperti kata Menkeu Sri Mulyani. Pemerintah akan menerbitkan pandemic bond untuk menekan dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian. Menkeu Sri Mulyani menyatakan, penerbitan pandemic bond ini sedang diatur mekanismenya. Bantuan tepat sasaran pada masa pandemi corona ini ya berupa barang yang bisa langsung bermanfaat bagi rakyat, seperti yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dengan memberikan paket sembako. Juga Gubernur Jabar Kang Emil dengan menyediakan nasi bungkus, karena rakyat sudah lapar brour. Ketiga, apakah pemerintah sudah mencerdaskan kehidupan bangsa dalam menghadapi virus corona ini. Rasanya belum, karena masih banyak yang menghina dan bahkan memfitnah Anies Baswedan, jika Beliau membuat keputusan yang berhubungan dengan virus corona. Sementara para penulis atau siapa saja yang kritis terhadap kebijaksanaan pemerintah dianggap nyinyir. Dan pemerintah juga diam saja terhadap pembuat video atau berita yang bersifat memfitnah terhadap lawan politiknya. Tapi jika yang menghina adalah lawan politiknya langsung di tangkap oleh polisi. Ini semua adalah contoh perilaku pejabat yang tidak baik bagi rakyat, atau dengan kata lain pemerintah belum turut mencerdaskan kehidupan bangsa, tapi justru malah merusak kehidupan bangsa dengan mempertontonkan akhlak yang tidak baik. Keempat, apakah pemerintah sudah menciptakan perdamaian dunia dalam menghadapi virus corona. Perdamaian dunia dalam hubungan internasional itu tidak melulu soal perang atau damai. Arti hubungan internasional adalah hubungan yang bersifat global, meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Jadi hubungan internasional itu banyak melibatkan bidang kehidupan termasuk bidang kesehatan. Lagi pula sekarang sudah terjadi pandemi virus corona (hampir semua negara terkena virus corona). Maka sangat disayangkan adanya ketidakpercayaan dari pihak pemerintahan Australia terhadap Indonesia mengenai pernyataan dari pihak Indonesia bahwa di Indonesia tidak terdapat yang positif virus corona (28 februari 2020) Dan terbukti dugaan Australia, pada awal maret Presiden Jokowi mengumumkan adanya positif virus corona di Indonesia. Perdamaian dunia itu, selalu berhubungan dengan Hubungan internasional, maka bangsa Indonesia harus selalu berhubungan dengan sebaik mungkin denagn semua negara di dunia. Itulah pentingnya tujuan negara dalam menghadapi pandemi virus corona, negara harus melindungi rakyatnya dari bahaya virus corona. Semoga dengan datangnya bulan ramadhan, Allah akan mentakdirkan pandemi virus corona ini berakhir, Aamiin. Jayalah Indonesiaku. (*)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Lauk Sehat Rendah Lemak dengan Ikan Kukus Asam Pedas
============================================================
============================================================
============================================================