CIBINONG TODAY – Bupati Bogor Ade Yasin akan mempertimbangkan perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) seiring perpanjangan PSBB yang di tetapkan DKI Jakarta beberapa hari lalu. Oleh karenanya diperlukan kesepakatan bersama daerah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek). Ia melihat, DKI Jakarta saat ini masih merupakan episentrum penyebaran virus Covid-19 dan sebagai daerah penyangga daerah Ibu Kota tentunya masih ada keterkaitan dan saling ketergantungan. “Agar efektif PSBB ini harus terintergrasi (Jakarta dan Bodebek). Saya harus bicara dengan Gubernur dan empat wilayah lain. Kalau memang mau bareng ya bareng, kalau gak, ya tidak” tegas Ade, dalam keterangannya, Jumat (24/4/2020). Berdasarkan evaluasi sepekan, sambung Ade, penerapan PSBB di Kabupaten Bogor terlihat masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menyikapinya. Masih ada ketidakpatuhan masyarakat terkait standar protokol kesehatan, juga pembatasan aktivitas physical distancing (jaga jarak). Kata dia, dengan alasan ekonomi dan sebagainya, saat ini masyarakat seperti di pasar masih begerombol, di jalan masih banyak kegiatan yang seharusnya sudah berhenti. Dengan begitu, penerapan PSBB tidak akan berhasil sekeras apapun, seketat apapun tidak akan berhasil tanpa dorongan dan kesadaran dari masyarakat. “Kalau hasilnya begini-begini saja kita mesti evaluasi dengan kepala daerah Bodebek ini. Kalau memang kira-kira butuh perpanjangan, ya kita perpanjang tapi kalau gak ya berhenti,” Ade menekankan. Sementara, berdasarkan catatan satuan gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bogor jumlah pasien positif hingga, Kamis (23/4/2020) malam terus mengalami peningkatan, yakni 95 kasus. Dibandingkan, Rabu (22/4/2020) lalu yang hanya 94 kasus. Artinya ada penambahan satu kasus pasien positif, yakni seorang pria, asal Kecamatan Bojonggede berusia 56 tahun. Juru bicara gugus tugas Covid-19, Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan berdasarkan data tersebut, jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) tetap di angka 389. “Meski pasien positif terus bertambah, namun ada dua pasien yang dinyatakan sembuh, adalah seorang perempuan berusia 22 tahun asal Kecamatan Cileungsi dan laki-laki, 40 tahun asal Kecamatan Jonggol. Satu pasien laki-laki asal Kecamatan Ciomas dinyatakan meninggal,” terang Sofiah dalam keterangan tertulisnya. (Bambang Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Bantu Turunkan Berat Badan dengan Rutin Minum Jus Apel, Benarkah? Simak Ini
============================================================
============================================================
============================================================