“Ini terdiri dari tim kecamatan, aparatur babinsa dan ada babinkamtibmas dan ada juga perwakilan puskesmas, jumlah tim keseluruhan ada 370 orang ditingkat kecamatan dan kelurahan,” katanya. Bima melanjutkan, yang satu lagi unit pemantau tugasnya untuk memastikan agar orang yang ODP tetap dipantau agar tidak berkeliaran selama 14 hari, “ada 822 orang diseluruh Kota Bogor yang kita rekrut untuk menguatkan tim yang ada di puskesmas ditambah satu kader di RW siaga,” ucapnya. Masih kata Bima, langkah pertama pihaknya ingin memperbanyak jumlah personil dilapangan yang bisa mengidentifikasi secara aktif, dan yang kedua memperbanyak test masif swab, saat ini jumlah tes swab di Kota Bogor ada 3.596 yang menghasilkan 162 positif. “Kita ingin agar angka ini terus dinakikan sehingga paling tidak mendekati standar dari WHO, karena ada rumusan dari WHO dengan confidence dilevel 95%, paling tidak kota Bogor harus melakukan sampai 8.500 swab tes dengan menimbang jumlah penduduk Bogor yang jumlahnyacl 1 juta penduduk. Karena itu kita perlu 5.000 swab tes lagi dan saat ini kita perlu penambahan kapasitas dan akan kita alokasikan kepada anggaran Covid atau Belanja Tidak Terduga (BTT) yang sudah ada,” jelas Bima. Ketiga adalah kampanye masif protokol kesehatan, pakai masker jaga jarak dan cuci tangan. “Saya minta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Dinas dan para Camat melakukan sidak masker setiap hari dan membagikan masker kepada seluruh warga dengan tagline kita, disiplin kita vaksin kita,” pungkasnya. (Adit)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Marsinah, Aktivis yang Tewas Misterius saat Perjuangkan Hak Buruh
============================================================
============================================================
============================================================