BOGOR TODAY – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengajak semua unsur Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) untuk bersama-sama menekan dan memutus rantai penyebaran Covid-19. Pasalnya, terbaru berdasarkan kajian dan prediksi dari ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), menyatakan puncak pandemi Covid-19 baru akan terjadi pada Agustus 2021. “Jadi, kalau melihat prediksi ini perjuangan kita masih panjang,” katanya saat rapat bersama Forkopimda di Paseban Suradipati, Balai Kota Bogor, Kamis (23/07/2020). Bima Arya mengatakan, secara umum tidak ada lonjakan kasus signifikan di Kota Bogor. Namun sebagian besar kasus yang terkonfirmasi ada riwayat perjalan dinas dan dari dalam ruangan (perkantoran). “Waspadai kasus dari luar dan perkantoran,” jelasnya. Selain penanganan di bidang kesehatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dan DPRD Kota Bogor tengah menyusun program pemulihan ekonomi yang dimulai dibukanya mal, hotel dan restoran dengan menerapkan protokol kesehatan. Pada kesempatan tersebut Bima Arya menjelaskan beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan, seperti teknis pelaksanaan penjualan dan pemotongan hewan kurban, shalat Idul Adha, hingga peringatan HUT-RI ke 75. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menyebutkan, tahun ini Pemkot Bogor menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 1,83 Triliun. Namun berdasarkan simulasi di bulan Juli, kemungkinan hanya memperoleh PAD sebesar 66 persen atau Rp 781 Miliar. “Oleh karena itu terus dilakukan upaya membuka destinasi wisata alam agar orang tertarik datang ke Kota Bogor, karena pendapatan dari sektor pariwisata cukup besar,” sebutnya.
BACA JUGA :  Bingung Mau Healing Saat Libur Lebaran? Ini Rekomendasi Cafe di Bogor yang Cozy dan Bernuansa Alam Dijamin Suka
============================================================
============================================================
============================================================