“Kompleks memang permasalahan ini dan tidak bisa dikorbankan nyawa generasi masa depan kita. Untum di daerah tengah seperti ini saja, memang ada sinyal, ada handphone, namun keluhannya adalah kuota karena tidak ada duitnya,” terang politikus asal PKS itu kepada wartawan, Selasa (18/8/2020). Ia memastikan agar hak anak-anak di tengah pandemi harus ditunaikan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama Dinas Pendidikan (Disdik) harus mencari solusinya. “Kami terus mendorong, ada hak anak yang tidak tertunaikan. Terkait (jaringan) wifi harus segera dikaji dan direalisasi kalau itu kemudian bisa sangat membantu. Kami supporting kalau misal memang mau dianggarkan dari realokasi,” tandasnya. Sementara, salah seorang warga Kelurahan Pabuaran, Samsuri mengakui kebutuhan paket data untuk belajar online anaknya tergolong agak berat. Hampir setiap hari ia harus mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Belum lagi dengan video Youtube yang harus disimak dengan durasi yang sangat panjang. “Kalau tidak bisa beli kuota, nebeng di hotspot saudara,” imbuhnya. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Hadiri Musrenbangnas 2024, Pj Wali Kota Bogor Tekankan Sinkronisasi Perencanaan Jangka Panjang dan Menengah
============================================================
============================================================
============================================================