BOGOR TODAY – Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin (ZM) mendorong Pemerintah Kota Bogor supaya menambah anggaran utk insentif guru ngaji atau guru madrasah non formal di Kota Bogor. Hal itu disampaikan nya dalam kesempatan pembahasan KUA-PPAS Anggaran tahun 2021 bersama DPRD dan Pemkot Bogor pada Rabu (26/8) kemarin. Zaenul meminta Pemkot lebih memperhatikan nasib para guru ngaji/madrasah yang juga sangat terdampak oleh kondisi pandemi covid 19 saat ini dan kedepan. “Saya merasa prihatin melihat kondisi masyarakat saat ini karena dampak covid19, termasuk nasib para guru ngaji di madrasah-madrasah non formal, untuk itu saya mendorong pemkot agar lebih memperhatikan nasib mereka” ujar ketua Fraksi PPP ini. Zaenul juga berharap, insentif yang diterima oleh para guru ngaji yang selama ini hanya Rp 50.000 per bulan bisa dinaikan menjadi minimal Rp 150.000 per bulannya. “Kenaikan yang diusulkan ini saya rasa cukup rasional, mengingat kebutuhan hidup masyarakat saat ini cukup tinggi, apalagi mereka (para guru ngaji) tidak mempunyai penghadilan tetap, ditambah kondisi sulit seperti sekarang ini” tambah Zaenul yang juga Ketua DPC PPP Kota Bogor ini. Ia pun berpendapat bahwa kenaikan insentif itu tentu saja harus sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, dan menurutnya Pemkot Bogor sudah termasuk kategori mampu. Sebagai informasi, sudah tiga tahun berjalan, pemkot memberikan insentif kepada guru ngaji non formal se- Kota Bogor. Kebijakan ini berdasar pada Peraturan Daerah Diniyah Taqmiliah yang merupakan perda inisiatif DPRD yang telah ditetapkan oleh DPRD bersama Walikota Bogor beberapa tahun lalu. (Heri) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Mengikuti Halal Bihalal Forsesdasi, Sekda Burhanudin Ingatkan Pentingnya Kerja Sabilulungan
============================================================
============================================================
============================================================