Apakah bangsa Indonesia atheis? Jelas tidak, karena bangsa Indonesia mengakui ada 6 agama resmi, yaitu: Islam, Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Khunghucu. Tapi kita harus waspada, karena pengaruh globalisasi dan IT yang luar biasa, sekarang ada juga orang Indonesia yang atheis, meski masih malu-malu untuk menunjukkan identitasnya. Diprediksi oleh para ahli dan pengamat Inggris, gereja-gereja diseluruh Inggris serta negara Eropa akan menuju kepunahannya. Pada saat ini banyak komunitas Atheisme dunia yang dahulunya berasal dari agama Kristen. Keresahan dan kegalauan hidup mereka para Atheisme ini, banyak yang menuju masuk memeluk agama Islam. Ini kabar baik yang patut kita syukuri. Apakah bangsa Indonesia itu kapitalis? Tidak, karena bunyi pasal 33 UUD NRI Tahun 1945 adalah: ayat (2); Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara, ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakya. Tapi kenyataannya Indonesia sekarang, cenderung menjadi negara kapitalis. Ini dapat kita lihat pemerintah sangat pro pada oligarki, dengan membuat RUU Omnibus Law. Sehingga Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan buruh menolak Omnibus Law Cipta Kerja karena tidak adanya jaminan atas 3 hal pokok yakni jaminan pekerjaan, jaminan pendapatan , dan jaminan sosial. Menurut penulis hal ini wajar karena hampir setengah dari anggota DPR RI adalah pengusaha. Lalu apakah bangsa Indonesia liberal? Harusnya tidak karena kita punya sila ke 1 Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Harusnya bangsa Indonesia itu religius dan semua aktivitas warganya sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing. Tapi nyatanya di sini masih banyak miras, narkoba, diskotik, pelacuran, perjudian, LGBT dan tempat-tempat maksiat yang lain. Bahkan beberapa waktu yang lalu ada pesta sex kaum gay, miris melihatnya. Tapi kita harus bersyukur sampai sekarang bangsa Indonesia tetap eksis dan bersatu, karena peran Ulama, Ustadz, Kyai, Habib dan pemuka agama Kristen, Khatolik, Hindu, Budha dan Khonghucu yang selalu mengedepankan persatuan dan toleransi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Tanpa harus teriak NKRI harga mati, aku Indonesia dan aku Pancasila. Jayalah Indonesiaku. (*)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Soal PPDB 2024, DPRD Kota Bogor Minta Disdik Persiapkan Dengan Baik
============================================================
============================================================
============================================================