Bahkan saat itu, sang suami sempat dirawat selama satu bulan di salah satu rumah sakit di China. Dalam kesempatan itulah, Ade memiliki sikap optimis dan kerap memberikan motivasi untuk sang suami, meski hati sebagai sang istri tak bisa pungkiri hatinya bersedih. Pada situasi demikianlah, Ade dibuat bimbang karena dalam kesempatan yang sama peraturangan di Pilkada 2018 sedang memasuki proses gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). “Saat itu, saya tidak peduli di sini (Bogor, Red) sedang digugat atau hasil Pilkadanya dibawa ke MK (Mahkamah Konstitusi). Saya tidak peduli. Selain suami saya, tidak ada yang penting,” kenang Ade, beberapa waku lalu. Sebulan kemudian, almarhum sempat dinyatakan sembuh, namun harus menjalani kontrol setiap dua pekan sekali. Waktu terus berjalan, sang suami pun sembuh dan terus mendampinginya dalam setiap kegiatan sebagai orang nomor satu di Kabupaten Bogor. Namun tak disangka, Kamis 24 September 2020, sang suami malah berpulang. Padahal Ade sempat memberikan motivasi kepada penderita kanker, terkait pengalamannya itu. Disisi lain, Ade mengatakan terdapat dua hal yang paling penting dilakukan terhadap keluarga, saudara, maupun kerabat yang mengidap kanker. Pertama adalah motivasi yang berkesinambungan. “Kalau ini (motivasi) tidak ada, obat secanggih apapun tidak mungkin bisa menyembuhkan. Tapi ketika kita memberikan semangat hidup, itu menjadi penting,” ujarnya. Poin kedua ialah berserah diri kepada Tuhan, dan memercayakan pengobatan kepada dokter. “Karena, namanya kanker itu mau serang otak, payudara, atau paru-paru, rasanya sama. apalagi yang mengalami kemoterapi, itu rasanya sakit,” imbuhnya. (Bambang Supriyadi)
Halaman:
« 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Tragis, Istri di Medan Tewas Tertabrak Kereta, Diduga Sedang Melamun usai Bertengkar dengan Suami
============================================================
============================================================
============================================================