Melihat saya tergesa-gesa, istri pun heran, “Mau kemana,” tanya dia. Saya hanya jawab singkat, karena ini kesempatsn untuk mengetahui kondisi saya saat itu, apakah terpapar atau tidak, “Mau Rapid tes di Cibinong, soalnya Ketua DPRD positif,” terang saya. Mendengar jawaban itu, istri pun terkejut, raut mukanya tampak panik. Beberapa pertanyaan juga ia lontarkan mendesak saya untuk bercerita soal itu, bahkan ia pun sempat memberikan pesan soal protokol kesehatan yang selama ini saya abaikan. Hanya salam dari jauh saya pun langsung tancap gas bertolak menuju lokasi. Sesampainya di lokasi, kurang lebih 20 orang rekan-rekan yang mengikuti giat forum Ruang Jurnalisme Kelompok Wartawan (rujukan) dan beberapa petugas dari Dinas Kesehatan, Kabupaten Bogor sudah tiba terlebih dahulu lengkap dengan Alat Pelindung Diri (APD) dan beberapa peralatan Rapid test sudah disusun rapi di atas meja. Rasa tak sabar ingin mengetahui kondisi saya lebih dalam lagi, hingga akhirnya kepanikan itu memuncak, keringat mulai terasa mengucur dari dahi yang tertutup topi hitam saya. Sesekali saya mengusapnya dengan masker yang saya gunakan. Satu persatu, nama-nama itu dipanggil petugas, hingga akhirnya nama saya disebutkan. Saat berhadapan dengan petugas rasa panik itu belum hilang, malah semakin memuncak. Tak sampai lima menit darah saya pun ditaruh dalam alat pendeteksi yang entah apa namanya. “Tunggu lima belas menit ya,” perintah petugas. Sambil menunggu hasilnya, saya coba menenangkan diri dengan membakar satu batang rokok dan meminum segelas air mineral yang sengaja disediakan di lokasi. Tepat lima belas menit kemudian alat pendeteksi berwarna putih tersebut mulai dijejerkan di atas meja. Dengan sigap mata saya mencari acak alat yang bertuliskan nama pribadi. Kuraih dengan cepat, namun saat itu saya masih belum mengerti dengan hasilnya. Dalam alat itu tertera tiga kode berbentuk huruf, C, G dan M. Sedangkan darah saya tepat berada di posisi huruf C, “Kalau darahnya berhenti di huruf C tandanya apa pak?,” tanyaku pada petugas, “C tandanya non-reaktif,” jawab petugas sambil melanjutkan test kepada rekan-rekan yang lain. Melihat hasilnya non-reaktif, rasa syukur yang amat dalam saya ucapkan. Bahkan saya pun mencoba mengabadikan hasil itu dengan ponsel saya dan langsung memamerkan di status WhatsApp. (*)
Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Rabu 15 Mei 2024
============================================================
============================================================
============================================================