BOGOR TODAY – Sejak pagi buta, ratusan langkah kaki mengetuk-ngetuk lantai Stasiun Bogor silih berganti. Tak berirama, semuanya sibuk. Ketukan langkah kaki itu semakin cepat tatkala peringatan petugas dari balik pengeras suara menggema membelah keramaian mengingatkan para calon penumpang untuk segera menaiki kereta dengan tujuannya masing-masing. Pun dengan para pedagang di luar area Stasiun yang mencoba tersenyum dan menyapa dengan menawarkan dagangannya. Namun mereka tak menghiraukan. Ya, kondisi itu kerap terjadi pada awal pekan, terlebih beberapa kantor di Ibukota, Jakarta sudah mulai menerapkan bekerja di kantor (work from office) pada Senin, (9/11/2020), setelah sebelumnya mereka bekerja di rumah demi memutus rantai penyebaran Corona virus. Keramaian pun tak hanya terjadi di dalam stasiun. Hingga mentari mulai menampakan wujudnya, antrean calon penumpang masih terlihat mengular menunggu arahan petugas untuk menggunakan transportasi massal bantuan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk menghindari kepadatan dalam gerbong yang berpotensi tersebarnya Corona virus. Hanya saja, Direktur Angkutan Jalan pada BPTJ, Aca Mulyana mengingatkan kepada pengguna setia bus bantuan gratis ini. Bahwa Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberi tenggat waktu hingga 21 Desember mendatang untuk secara sukarela menyediakan armada bus gratis ini. “Antusiasme masyarakat memang masih banyak untuk yang menghendaki bus bantuan gratis ini. Tapi memang program ini sampai 21 Desember nanti,” kata Aca di Stasiun Bogor, Senin (9/11/2020) pagi Apalagi, saat ini BPTJ terus mengurangi jumlah bus bantuan gratis yang ada di Kota Bogor. Hari ini saja, hanya ada 11 bus gratis yang disediakan di Stasiun Bogor. Sementara, dua unit bus lagi disiapkan dari pool Damri (Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia), Mall Botani Square. Semua bus gratis itu masih melayani lima tujuan utama. Yakni menuju Sudirman, Tanah Abang, Manggarai, Tebet, dan Juanda. “Memang ini penumpang sudah terbentuk. Mana yang biasa naik bus gratis setiap Senin. Makanya antusiasnya masih terlihat,” kata Aca. Setelah layanan bus bantuan gratis ini ditiadakan nantinya, BPTJ akan melakukan evaluasi dan kajian kembali. Terutama apakah bisa nantinya program bus gratis ini dilanjut tahun depan. Namun, BPTJ masih menyediakan bus Jabodetabek Residence Connexion (JRC). Dimana bus berbayar ini masih disiagakan setiap hari dengan tarif Rp20 ribu dengan tujuan akhir yang sama. “Apakah memang masih diperlukan (bus bantuan gratis), atau kita maksimalkan JRC. Antusiasmenya untuk JRC juga masih tinggi, mereka (penumpang) tidak masalah untuk bayar,” tutupnya. (B. Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Diduga Rem Blong, Truk Muatan Batu di Ciampea Bogor Tabrak 3 Mobil
============================================================
============================================================
============================================================