BOGOR TODAY – Demam berdarah Dengue (DBD) menjadi penyakit rutin yang terjadi setiap tahunnya. Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, tentunya kewaspadaan masyarakat perlu peningkatan, karena tidak menutup kemungkinan bisa membuat kondisi semakin parah. Seperti yang menimpa lima warga Kelurahan Harapan Jaya, Kampung Cikaret, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Kasus tersebut mulai menyerang warga setempat dalam rentang dua bulan terakhir. Lurah Harapan Jaya, Raden Ika Sudarmika menyebut kelima warganya yang terjangkit DBD sudah dalam perawatan di rumah sakit, dua diantaranya sudah membaik kondisi kesehatanya. “Upaya penanganan DBD terus dilakukan, salah satunya dengan rutin melakukan fogging (pengasapan) di tingkat lingkungan masyarakat,” kata Raden, Rabu (16/12/2020) kemarin. Melalui program 3M plus, yakni menguras, mengubur dan menutup ruang berkembangnya jentik nyamuk, dirinya meminta masyarakat untuk melakukan gerakan hidup sehat dengan upaya pencegahan dengan mengaktifkan kembali gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik) serta penyuluhan puskesmas ke masyarakat. Sementara, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor sejak tiga bulan terakhir tercatat sebanyak 113 kasus DBD menyerang warga Kabupaten Bogor. Namun, jumlah itu cenderung menurun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni 600 kasus DBD. “Tiga bulan terakhir tercatat sebanyak 113 kasus, satu orang meninggal diduga ada penyakit penyerta lain,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3M) Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Intan Widayati saat dihubungi, Kamis (17/12/2020). Menurutnya, penurunan kasus tersebut disebabkan faktor cuaca yang tak terlalu ekstrim seperti tahun lalu. Tak hanya itu, pihaknya juga menyebut bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi salah satu faktor kesadaran masyarakat di masa pandemi. Dengan demikian, Dinkes Kabupaten Bogor berupaya menekan angka kasus DBD dengan cara melakukan pemantauan jentik berkala yang secara teknis dilakukan rutin oleh puskesmas serta melakukan penyelidikan epidemiologi atau pemantauan lingkungan sekitar kasus terjangkit. “Menyerukan kepada seluruh puskesmas untuk menggerakkan kembali jumantik di wilayahnya masing-masing, membagikan bubuk abate dan melakukan fogging fokus di lokasi kasus positif lokal bukan import,” tutupnya. (B. Supriyadi) Bagi Halaman
BACA JUGA :  Resep Membuat Tumis Udang Cabe Hijau yang Pedas Nampol Bikin Nagih
============================================================
============================================================
============================================================